KOMPAS.com - Ada beberapa organisasi yang menghimpun negara-negara besar dunia. Salah satunya G20 di mana Indonesia juga jadi anggota di dalamnya.
Namun kamu mungkin juga pernah mendengar G7 dan G8. Tahukah kamu perbedaannya?
Dilansir dari CNBC, G7 atau Group of Seven utamanya terbentuk karena kepentingan politik.
Latar belakangnya adalah krisis minyak di tahun 1970. Saat itu harga minyak mahal dan mengakibatkan perekonomian dunia stagnan.
Para pemimpin negara yang resah pun memutuskan untuk bertemu dan mencari solusi. Mereka adalah Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat.
Negara-negara Eropa diwakili oleh European Council dan European Comisssion dalam pertemuan-pertemuan G7.
Baca juga: Trump Ingin Rusia Dimasukkan Kembali Jadi Anggota G7
G8 dan G20
Kemudian pada 1998, Rusia bergabung sehingga G7 menjadi G8. Namun keberadaan Rusia tak lama.
Rusia dikeluarkan dari G8 setelah menganeksasi Krimea pada 2014.
Lalu, apa itu G20? G20 beranggotakan 20 negara yang mewakili 85 persen perekonomian dunia.
Jika G8 dan G7 eksklusif beranggotakan negara-negara maju, G20 juga beranggotakan negara berkembang, salah satunya Indonesia.
Baca juga: AS dan China Bersitegang soal WHO, Pertemuan Virtual G20 Terpaksa Dibatalkan
Namun saat itu G20 hanya berada di tingkat menteri. Baru pada 2009, G20 ditetapkan sebagai pengganti G8.
G20 juga dikembangkan menjadi tingkat kepala negara. Negara-negara diwakili oleh kepala negara, menteri, dan gubernur bank sentral.
Baca juga: Jokowi Dorong Negara G20 Temukan Antivirus dan Obat Covid-19
Anggota G20 yakni:
- Argentina
- Australia
- Brazil
- Kanada
- China
- Perancis
- Jerman
- India
- Indonesia
- Italia
- Jepang
- Meksiko
- Rusia
- Arab Saudi
- Afrika Selatan
- Korea Selatan
- Turki
- Inggris
- Amerika Serikat
- Uni Eropa