Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satelit Alam dan Satelit Buatan

Baca di App
Lihat Foto
Pixabay
Satelit alam dan satelit buatan bumi
|
Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - Satelit adalah benda langit yang mengobit benda langit lainnya yang lebih besar.

Selain mengitari planet, satelit juga berotasi atau berputar pada porosnya. Contohnya bulan yang mengitari bumi.

Satelit terbagi dua yakni satelit alam dan satelit buatan. Berikut penjelasannya seperti dirangkum dari situs NASA:

Lihat Foto
www.nasa.gov
Io dan Europa, dua dari puluhan satelit planet Jupiter
Satelit alam

Sebagian planet memiliki bulan yang mengitarinya. Bahkan Pluto yang tak lagi termasuk planet, juga memiliki lima bulan.

Beberapa asteroid pun juga memiliki bulan. Bulan mengitari benda di dekatnya yang memiliki gravitasi yang lebih kuat.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bumi hanya memiliki satu satelit alami yakni bulan. Bulan bmenopang kehidupan di bumi.

Baca juga: Bulan, Satelit Alami Bumi

Bumi miring 23,5 derajat dan mampu menciptakan iklim yang pas untuk kehidupan. Berkat bulan pula, ada pasang surut air laut yang memandu manusia selama ribuan tahun.

Planet dengan satelit alam terbanyak yakni Saturnus dengan 82 bulan.

Jupiter punya 53 satelit bernama dan 26 yang masih belum diberi nama.

Satelit buatan

Satelit buatan diluncurkan oleh manusia untuk berbagai keperluan. Beberapa fungsi satelit buatan yakni:

Memantulkan sinyal televisi dan telepon. Contohnya satelit Palapa untuk pelayanan radio dan televisi Indonesia.

Menunjukkan formasi awan yang menyeimuti bumi

Diluncurkan untuk membantu navigasi darat dan laut

Diluncurkan untuk mendukung berbagai penelitian, khususnya soal luar angkasa atau astronomi.

Satelit yang digunakan militer untuk menghimpun informasi dari daerah lawan.

Baca juga: Inilah 7 Satelit Palapa yang Dimiliki Indonesia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi