Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Masyarakat Mewariskan Tradisi Lisan Kepada Generasi Penerusnya

Baca di App
Lihat Foto
SUSI IVVATY
Para seniman tradisi lisan dari Sulawesi Selatan.
Penulis: Ari Welianto
|
Editor: Ari Welianto

KOMPAS.com - Tradisi lisan merupakan salah satu sumber sejarah yang harus dilestarikan.

Karena tradisi lisan terekam masa lampau manusia yang belum mengenal tulisan, adat istiadat, kepercayaan, nilai-nilai, atau pengalaman sehari-hari mereka.

Pengertian tradisi lisan

Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Tradisi lisan merupakan tuturan yang diwariskan secara turun temurun oleh masyarakat, seperti lisan, dongeng, rapalan, pantun, cerita rakyat, atau ekspresi lisan lainnya.

Tradisi lisan merupakan suara bagi mereka yang tidak mengenal tulisan.

Sebelum manusia mengenal tulisan, tradisi lisan menjadi sumber-sumber pengetahuan di masa lalu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Menjaga Asa Pelestarian Tradisi Lisan

Masyarakat adalah ahli waris dan sekaligus pelaku dalam upaya pelestarian cagar budaya.

Sebagai pelaku tentunya ada tradisi-tradisi yang sudah turun temurun dijaga sehingga nilai-nilai warisan cagar budaya hidup dalam masyarakat.

Di mana tumbuh dan dipelihara oleh masyarakat melalui tradisi lisan.

Tradisi lisan dapat dijadikan sebagai langkah awal dalam penelusuran peninggalan masa lalu.

Cara mewariskan

Bagaimana masyarakat mewariskan tradisi lisan kepada generasi penerusnya?

Tradisi lisan memiliki tempat tersendiri diantara berbagai jenis sumber sejarah.

Tradisi lisan adalah rangkaian pesan untuk diterjemahkan dengan fragmen benda ataupun aktivitas manusia dimasa lalu.

Baca juga: Untuk Mempertahankan Tradisi Lisan Harus Disokong Anggaran Memadai

Rangkaian pesan itulah yang nantinya diterjemahkan dari generasi ke generasi.

Dalam pelestarian cagar budaya, tradisi lisan merupakan tonggak awal dalam upaya pelestarian.

Tidak semua kerangka acuan atau petunjuk teknis dalam upaya pelestarian dituliskan oleh generasi sebelumnya. Petunjuk teknis mampu dilacak melalui tradisi lisan.

Upaya pengumpulan tradisi lisan untuk pelestarain cagar budaya dapat dimaknai sebagai kerangka besar pelestarian nilai-nilai dari obyek masa lalu sesuai dengan UU Nomor 11 Tahun 2010.

Dalam hal itu tradisi lisan merupakan sebuah proses untuk mengapai upaya pelestarian cagar budaya berbasis masyarakat.

Proses yang disampaikan dari mulut ke mulut dapat mengungkap cara-cara tradisional dalam pelestarian.

Baca juga: Tradisi Peragaan Busana Secara Langsung Menanti Ajal, Benarkah?

Dalam upaya pemugaran, pemeliharaan ataupun perlindungan objek cagar budaya tradisi lisan memiliki tempat juga.

Tidak semua pengetahuan di masa sekarang mampu mengakomodasi atau menjabarkan pengetahuan masa silam.

Pengetahuan masa silam muncul dengan sendirinya jika melibatkan tradisi lisan. Karena sudah terintegrasi segala infromasi objek cagar budaya.

Tradisi lisan berupa pantangan ataupun larangan dalam perlakuan objek cagar budaya mampu dimanfaatkan sebagai bagian dari upaya pelestarian bagi masyarakat.

Dengan adanya nilai-nilai dari tradisi lisan upaya pelestarian sudah dalam tahap pelestarian berbasis masyarakat.

Artinya ketika masyarakat masih memegang nilai-nilai budaya yang terkandung dalam obyek cagar budaya.

Baca juga: Seumuleung Tradisi Menyuapi Sang Raja Baru di Aceh, Digelar Sejak 500 Tahun yang Lalu 

Secara tidak langsung nilai-nilai itulah yang menjaga cagar budaya dari bentuk vandalisme ataupun kegiatan yang merusak cagar budaya.

Dilansir dari Wacana: Jurnal Ilmu Pengetahuan Budaya (2005), tradisi lisan adalah segala wacana yang disampaikan secara lisan, mengikuti cara atau adat istiadat yang telah memola dalam suatu masyarakat.

Kandungan isi wacana tersebut dapat meliputi berbagai hal, berbagai jenis cerita ataupun berbagai jenis ungkapan seremonial dan ritual.

Cerita-cerita yang disampaikan secara lisan itu bervariasi mulai dari uraian genealogis, mitos, legenda, dongeng, hingga berbagai cerita kepahlawanan.

Perkembangan tradisi lisan terjadi dari mulut ke mulut sehingga menimbulkan banyak versi cerita. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi