KOMPAS.com - Rangkaian seri dan rangkaian paralel tidak hanya dijumpai pada komponen sebuah rangkaian listrik. Tahukah kamu bahwa ternyata pegas juga memiliki rangkaian yang disusun secara seri dan paralel?
Pada pembahasan kali ini kita akan mengkaji mengenai rangkaian seri dan paralel pada pegas. Aplikasi penggunaan pegas biasanya tidak hanya dibutuhkan pada satu pegas, tetapi bisa lebih dari satu pegas yang digunakan.
Misalnya adalah merancang pegas sebagai shockbreaker. Apabila pegas disusun menjadi suatu rangkaian, konstanta pegas dapat berubah nilainya. Besar konstanta total dari rangkaian pegas bergantung pada jenis rangkaian pegas.
Jenis rangkaian pegas terdiri dari rangkaian seri dan rangkaian paralel yang dijelaskan sebagai berikut:
Baca juga: Tegangan, Regangan, dan Modulus Geser
Rangkaian Seri
Pada gambar di bawah, terlihat adanya suatu pegas yang terdiri dari dua pegas dirangkai secara seri dan memiliki konstanta gaya sebesar k1 dan k2. Total pertambahan panjang pada pegas yang disusun seri adalah dua kali.
Berdasarkan hukum Hooke, pertambahan panjang pada masing-masing pegas ketika ujung dari pegas diberikan gaya F dapat ditulis dengan persamaan di bawah:
Rangkaian Paralel
Pada gambar di bawah, terlihat adanya suatu pegas yang terdiri dari dua pegas dirangkai secara paralel dan memiliki konstanta gaya sebesar k1 dan k2. Gaya yang diperlukan untuk melakukan tarikan pegas agar meregang jika pegas yang disusun secara paralel menjadi dua kali lipat.
Berdasarkan hukum Hooke, pertambahan panjang pada masing-masing pegas ketika ujung dari pegas selama gaya F bekerja dapat ditulis dengan persamaan di bawah:
Baca juga: Apa Bedanya Tegangan dan Regangan?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.