Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sistem Gerak Aktif dan Sistem Gerak Pasif pada Manusia

Baca di App
Lihat Foto
MissChampaign
Ilustrasi sistem gerak manusia yang terdiri dari sistem gerak pasif dan aktif.
|
Editor: Rigel Raimarda

 

KOMPAS.com - Seluruh makhluk hidup memiliki kemampuan untuk bergerak yang berbeda-beda, namun manusia dan hewan dapat bergerak dengan bebas jika dibandingkan dengan tumbuhan.

Manusia dan hewan vertebrata (bertulang belakang) dapat bergerak bebas karena memiliki sistem gerak pasif dan aktif.

Sistem Gerak Pasif

Sistem gerak pasif terdiri atas rangka yang disusun oleh tulang-tulang. Tulang merupakan alat gerak pasif karena tulang dapat bergerak dengan bantuan otot. Jika tidak ada otot, tulang tidak dapat bergerak.

Rangka tersusun atas tulang-tulang yang saling berhubungan karena adanya persendian. Ada sendi sinartosis yang tidak dapat digerakan seperti pada tulang tengkorak, namun ada juga sendi diartosis yang dapat digerakan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Upaya Menjaga Kesehatan Sistem Gerak pada Manusia

Dilansir dari Biology Dictionary, sendi diartosis berdasarkan arah geraknya dibedakan menjadi sendi engsel, sendi peluru, sendi pelana, sendi putar, dan sendi geser.

 

KOMPAS.com/SILMI NURUL UTAMI Persendian diartrosis

Sistem Gerak Aktif

sistem gerak aktif terdiri atas otot-otot rangka atau otot lurik yang bekerja dibawah kesadaran. Otot dikatakan sebagai alat gerak aktif karena otot dapat berkontraksi hal ini menimbulkan gerakan pada rangka.

 

Otot memiliki sifat yang elastis sehingga dapat kembali ke bentuk semula (berelaksasi) setelah berkontraksi. Otot dapat berkontraksi pada beberapa keadaan yaitu isometrik, isotonik konsentris, dan isotonik eksentris.

  • Kontraksi Isometrik

Dilansir dari BBC, kontraksi isometrik adalah kontraksi yang terjadi saat otot menegang, namun tidak ada perubahan panjang dari otot.

Baca juga: Gangguan pada Sistem Gerak Manusia: Jenis dan Penyebabnya

 

Contoh kontraksi isometrik adalah saat kamu melakukan plank, otot-otot tubuhmu akan menegang saat mempertahankan posisi tubuh tanpa adanya pemanjangan atau pemendekan.

KOMPAS.com/SILMI NURUL UTAMI Planking

  • Kontraksi Isotonik

Kontraksi isotonik terjadi pada dua keadaan yaitu kontraksi isotonik konsentris dan kontraksi isotonik eksentrik. Dilasir dari Medicine LibreTexts, kontraksi isotonik konsentris adalah saat otot bergerak dengan cara memendek untuk menghasilkan tenaga.

Adapun kontraksi isotonik eksentrik adalah saat otot bergerak memanjang untuk menghasilkan tenaga.

 

 

KOMPAS.com/SILMI NURUL UTAMI Jenis-jenis kontraksi otot

Otot menempel pada ujung-ujung tulang melalui tendon dari jaringan ikat. Saat otot berkontraksi memanjang atau memendek, kedudukan tulang akan berubah dan menimbulkan gerakan.

 Baca juga: Sistem Gerak pada Manusia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi