Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Contoh Teks Eksemplum tentang Peristiwa Alam

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi banjir
|
Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - Teks eksemplum ialah cerita tentang peristiwa yang dialami seseorang atau tokoh.

Pada umumnya, teks semacam ini diawali dengan pengenalan tokoh, menjelaskan urutan peritiwa yang dialami tokoh, kemudian diakhiri dengan intepretasi tokoh dalam cerita tersebut.

Intepretasi maksudnya, ada pelajaran atau hikmah yang diambil dari peristiwa yang terjadi.

Berikut contoh teks eksemplum tentang perisitwa alam:

Contoh I
Rumah saya dekat tangkis. Di balik tangkis ada aliran sungai bengawan yang cukup deras, tidak pernah kering sepanjang tahun. Rumah saya ada di lingkungan kampung. Tidak ada satpam atau tukang sampah yang datang secara teratur. Sebagian besar warga membuang sampah ke tangkis, tepat di samping aliran air sungai.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Januari 2009 hujan durun dengan intens di seluruh kabupaten Madiun. Air sungai meluap. Bila tidak ada tangkis, mungkin semua rumah di lingkungan saya akan habis terendam banjir. Rumah saya dan tetangga-tetangga saya selamat.

Baca juga: Contoh Teks Eksemplum tentang Liburan

 

Namun, sampah yang kami buang di samping tangkis puya cerita lain. Gunung sampah itu hanyut terbawa arus aliran sungai. Esoknya muncul berita beberapa daerah seperti Ngawi dan Magetan banjir.

Tidak dapat dipungkiri, lingkungan rumah saya secara tidak langsung menjadi penyebab terjadinya banjir di daerah lain. Sejak kejadian itu, sedikit demi sedikit lingkungan kami menghindari kebiasaan membuang sampah di sungai.

Kampanye dilarang buang sampah di sungai marak. Orang-orang membangun pos pantau di tangkis untuk menertibkan satu sama lain. Kami pun mulai membuang sampah ke Tempat Pembuangan Akhir terdekat. Saya berharap upaya ini dapat mengurangi potensi banjir.

Contoh II
Tetangga samping rumah nenek bernama Pak Tanto. Rumah nenek dan Pak Tanto ada di daerah perbukitan Gumitir, perbatasan Jember dan Banyuwangi. Daerah tersebut menjadi jalur utama penghubung antarkota.

Beberapa pengendara sering melipir sejenak di pinggir jalan untuk istirahat. Hal itu dimanfaakan Pak Tanto untuk membuka usaha.

Pak Tanto ingin membuka lahan di tanahnya yang dekat dengan jalan raya dan tebing. Posisi tersebut sangat cocok untuk beristirahat sambil menikmati pemandangan di atas perbukitan. Sebenarnya beberapa tetangga, termasuk nenek saya, sudah memperingatkan Pak Tanto bahwa lahan tersebut rawan longsor.

Baca juga: Contoh Teks Eksemplum tentang Cerita Rakyat

Pak Tanto bersikukuh. Ia tebang semua pohon di lahan tersebut untuk dan menggantinya dengan lahan parkir. Belum juga selesai membuat lahan parkir, terjadi tanah longsor. Tebing tersebut tidak kuat menahan tanah tanpa adanya akar-akar pohon. Bukannya mendapat untung, Pak Tanto malah rugi besar.

Dari pengalaman Pak Tanto, nenek saya dan orang-orang di daerah Gumitir selalu behati-hati soal pembangunan. Salah-salah, pembanguan malah mengakibatkan bencana berupa tanah longsor.

Lebih baik gumitir tetap rimbun dan asri. Toh sehari-hari pendapatan mereka lebih banyak dari hasil bumi berupa kopi, kakau, atau tembakau. Menanam pohon lebih baik daripada menebang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi