Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puisi Baru: Pengertian dan Jenisnya

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/MOHAMMAD AYUDHA
Foto dirilis Rabu (28/10/2020), memperlihatkan puisi pelajar mengenai kembali sekolah di Tipes, Solo, Jawa Tengah. Untuk mewujudkan pelaksanaan KBM tatap muka di tengah pandemi, Dinas Pendidikan Kota Surakarta menunjuk SMP Negeri 4 mengawali dengan melaksanakan simulasi.
|
Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - Rachmat Djoko Pradopo dalam buku Pengkajian Puisi (1990) berpendapat bahwa puisi mengekspresikan pemikiran yang membangkitkan perasaan, sehingga merangsang imajinasi panca indra dalam susunan yang berirama.

Dalam buku Menyelami Keindahan Sastra Indonesia (2019) karya Lianawati menyatakan, puisi baru tidak terikat oleh aturan-aturan yang berlaku pada puisi lama. Maka dapat dikatakan bahwa puisi baru adalah puisi bebas.

Seperti namanya, puisi baru merupakan puisi modern yang mengikuti perkembangan zaman. Kebaruan tersebut nampak dalam jumlah baris, suku kata, ataupun rima dan irama.

Puisi baru tidak kaku seperti puisi lama. Nama penyair atau pengarang puisi baru selalu tercantum sehingga dapat ditelusuri. Jenis puisi baru dibedakan menjadi dua, yaitu berdasarkan isi dan berdasarkan jumlah baris.

Baca juga: Komponen Penting dalam Puisi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1. Berdasarkan Isi

Terdapat tujuh jenis puisi baru dibeedakan berdasarkan isi. Berikut penjelasan singkatnya.

Ode atau oda berasal dari bahasa Yunani yang berarti nyanyian. Puisi jenis ini biasa dinyanyikan dalam paduan suara, drama, atau opera pada masa Yunani Kuno. Ode berisi pujian kepada seseorang, bangsa, dewa, atau yang dianggap mulia.

Himne berasal dari bahasa Yunani, hymnos yang artinya gita pujian. Awalnya sajak himne terbatas pada pujian untuk Tuhan. Seiring berjalannya waktu, sajak himne juga ditujukan untuk bangsa, pahwalan, tanah air, dan sebagainya.

Jenis puisi yang mengandung ratapan atau dukacita. Disampaikan dengan mendayu-dayu sehingga menyayat hati dan mengharu biru.

Epigram berasal dari bahasa Yunani, epigramma yang berarti pedoman, teladan, nasihat, atau ajakan melakukan hal baik. Epigram berisi ajaran agama dan pelajaran hidup. Kadang ditulis menggunakan bahasa sindiran atau kecaman.

 

  • Satire

Puisi atau sajak yang berisi sindiran, ancaman, atau ejekan secara kasar. Sindiran tersebut disampaikan karena melihat ketidakadilan dan ketimpangan sosial di masyarakat.

  • Romansa

Puisi atau sajak yang mengungkapkan serta mengekspresikan cinta, kasih, cinta kepada bangsa, dan sejenisnya.

  • Balada

Puisi atau sajak berbentuk cerita. Cerita tersebut tentang kehidupan manusia yang berkaitan dengan budaya universal. Maksudnya, cerita tersebut tidak terikat ruang dan waktu.

Baca juga: Komponen Penting dalam Puisi

2. Berdasarkan Jumlah Baris

Terdapat delapan jenis puisi baru yang dibedakan berdasarkan jumlah baris. Berikut penjelasan singkatnya:

  • Distikon: sajak dua seuntai atau puisi yang setiap bait terdiri atas dua baris.
  • Terzina: sajak tiga seuntai atau puisi yang setiap bait terdiri atas tiga baris.
  • Kuatrin: disebut juga quatrain. Sajak empat seuntai atau puisi yang setiap bait terdiri atas empat baris.
  • Kuint: disebut juga quinted. Sajak lima seuntai atau puisi yang setiap bait terdiri atas lima baris.
  • Sektet: disebut juga sextet. Sajak enam seuntai atau puisi yang setiap bait terdiri atas enam baris.
  • Septime: disebut juga septima. Sajak tujuh seuntai atau puisi yang setiap bait terdiri atas tujuh baris.
  • Oktaf: disebut juga oktava atau stanza. Sajak delapan seuntai atau puisi yang setiap bait terdiri atas delapan baris.
  • Soneta: berbeda dengan jenis lainnya, soneta terikat aturan. Sajaknya terdiri dari empat belas baris. Dua bait pertama berisi masing-masing empat baris, dan dua bait kedua masing-masing tiga baris.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi