KOMPAS.com - Rachmat Djoko Pradopo dalam buku Pengkajian Puisi (1990) berpendapat bahwa puisi mengekspresikan pemikiran yang membangkitkan perasaan, sehingga merangsang imajinasi panca indra dalam susunan yang berirama.
Dalam buku Menyelami Keindahan Sastra Indonesia (2019) karya Lianawati menyatakan, puisi baru tidak terikat oleh aturan-aturan yang berlaku pada puisi lama. Maka dapat dikatakan bahwa puisi baru adalah puisi bebas.
Seperti namanya, puisi baru merupakan puisi modern yang mengikuti perkembangan zaman. Kebaruan tersebut nampak dalam jumlah baris, suku kata, ataupun rima dan irama.
Puisi baru tidak kaku seperti puisi lama. Nama penyair atau pengarang puisi baru selalu tercantum sehingga dapat ditelusuri. Jenis puisi baru dibedakan menjadi dua, yaitu berdasarkan isi dan berdasarkan jumlah baris.
Baca juga: Komponen Penting dalam Puisi
1. Berdasarkan Isi
Terdapat tujuh jenis puisi baru dibeedakan berdasarkan isi. Berikut penjelasan singkatnya.
- Ode
Ode atau oda berasal dari bahasa Yunani yang berarti nyanyian. Puisi jenis ini biasa dinyanyikan dalam paduan suara, drama, atau opera pada masa Yunani Kuno. Ode berisi pujian kepada seseorang, bangsa, dewa, atau yang dianggap mulia.
- Himne
Himne berasal dari bahasa Yunani, hymnos yang artinya gita pujian. Awalnya sajak himne terbatas pada pujian untuk Tuhan. Seiring berjalannya waktu, sajak himne juga ditujukan untuk bangsa, pahwalan, tanah air, dan sebagainya.
- Elegi
Jenis puisi yang mengandung ratapan atau dukacita. Disampaikan dengan mendayu-dayu sehingga menyayat hati dan mengharu biru.
- Epigram
Epigram berasal dari bahasa Yunani, epigramma yang berarti pedoman, teladan, nasihat, atau ajakan melakukan hal baik. Epigram berisi ajaran agama dan pelajaran hidup. Kadang ditulis menggunakan bahasa sindiran atau kecaman.
- Satire
Puisi atau sajak yang berisi sindiran, ancaman, atau ejekan secara kasar. Sindiran tersebut disampaikan karena melihat ketidakadilan dan ketimpangan sosial di masyarakat.
- Romansa
Puisi atau sajak yang mengungkapkan serta mengekspresikan cinta, kasih, cinta kepada bangsa, dan sejenisnya.
- Balada
Puisi atau sajak berbentuk cerita. Cerita tersebut tentang kehidupan manusia yang berkaitan dengan budaya universal. Maksudnya, cerita tersebut tidak terikat ruang dan waktu.
Baca juga: Komponen Penting dalam Puisi
2. Berdasarkan Jumlah Baris
Terdapat delapan jenis puisi baru yang dibedakan berdasarkan jumlah baris. Berikut penjelasan singkatnya:
- Distikon: sajak dua seuntai atau puisi yang setiap bait terdiri atas dua baris.
- Terzina: sajak tiga seuntai atau puisi yang setiap bait terdiri atas tiga baris.
- Kuatrin: disebut juga quatrain. Sajak empat seuntai atau puisi yang setiap bait terdiri atas empat baris.
- Kuint: disebut juga quinted. Sajak lima seuntai atau puisi yang setiap bait terdiri atas lima baris.
- Sektet: disebut juga sextet. Sajak enam seuntai atau puisi yang setiap bait terdiri atas enam baris.
- Septime: disebut juga septima. Sajak tujuh seuntai atau puisi yang setiap bait terdiri atas tujuh baris.
- Oktaf: disebut juga oktava atau stanza. Sajak delapan seuntai atau puisi yang setiap bait terdiri atas delapan baris.
- Soneta: berbeda dengan jenis lainnya, soneta terikat aturan. Sajaknya terdiri dari empat belas baris. Dua bait pertama berisi masing-masing empat baris, dan dua bait kedua masing-masing tiga baris.