Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seni Makrame: Pengertian, Sejarah, Teknik Dasar

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Photographee.eu
Ilustrasi hiasan dinding makrame di dalam rumah.
|
Editor: Ari Welianto

KOMPAS.com - Salah satu teknik mengolah bahan kain dari serat adalah membuat anyaman simpul yang sering disebut makrame.

Kerajinan dari bahan kain maupun serat alam banyak diproduksi sebagai barang hias atau pendukung interior, salah satunya makrame.

Makrame sebagai ragam hias banyak dipakai pada aksesoris busana dan juga barang lain karena bersifat dekoratif.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), makrame merupakan bentuk kerajinan simpul menyimpul dengan menggarap rantaian benang awal dan akhir suatu hasil tenunan dengan membuat berbagai simpul pada rantai benang tersebut. Sehingga terbentuk aneka rumbai dan jumbai. 

Dikutip dari buku Seni Makrame I, II, III (1986) karya Saraswati, makrame adalah hasil kerajinan kriya tekstil dengan teknik simpul yang menggunakan tali atau benang.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Seni Instalasi: Pengertian, Sejarah, dan Kategori

Secara Etimologis kata makrame berasal dari kata Arab “mucharam” yang berarti susunan kisi-kisi.

Dalam bahasa Turki berasal dari kata “makrama” yang berarti rumbai-rumbai atau juga ”migrama” yang artinya penyelesaian atau penyempurnaan garapan lap dan selubung muka dengan.

Sejarah

Seni makrame sudah sudah ada sejak dahulu dan berkembang diberbagai negara hingga sekarang. 

Dilansir dari buku Eksplorasi Simpul pada Tali Katun Untuk Pelengkap Busana (2007) karya A. Devita, sejarah makrame dipercaya muncul sekitar abad ke-13 oleh para penenun Arab.

Dalam penggunaan kata yang berhubungan dengan kata makrame, seperti “arabeschi” atau “moreschi” menunjukkan bahwa bagian Timur negara Arab merupakan Negara asal makrame itu, meskipun seni membuat simpul telah ditemukan pada relief di Siria pada tahun 850 sebelum Kristus.

Baca juga: Seni Teater Kontemporer: Pengertian dan Cirinya

Pada relief bisa melihat penggunaan makrame sebagai dekorasi, yang nampak pada pembuatan simpul dari sisa kawat panjang garapan tenunan. Simpul pada sisa kawat panjang itu dimaksudkan adalah sebuah bentuk rumbai-rumbai.

Makrame dibawa dan disebarluaskan oleh para pedagang dari satu tempat ke tempat lain, dan terutama oleh para pelaut.

Para pelaut membuat simpul sebagai kesibukan pada waktu senggang karena lamanya perjalanan.

Mereka membuat simpul dari tali dan garapan yang dikerjakan selama pelayaran itu merupakan hadiah yang sangat disenangi ketika mereka sampai dirumah.

Makrame pertama kali diperkenalkan oleh bangsa Turki dan negara-negara Balkan (Eropa Timur) dan sekitarnya.

Baca juga: Seni Dekoratif: Pengertian, Fungsi, Jenis Motif 

Seni membuat simpul ini adalah paling lama populer dan sangat digemari dikalangan pelaut, makrame kemudian berkembang di Eropa.

Berasal dari kata Maqrama yang digunakan oleh bangsa Turki, kata tersebut mengalami perubahan dengan huruf arab menjadi Miqramah yang kemudian menjadi macramé.

Pada abad ke-19 makrame mulai di ekspor ke negara Amerika Selatan dan dan California oleh negara Italia.

Teknik makrame tidak diketahui pada awalnya, tetapi sampai akhirnya diketahui oleh negara Spanyol teknik pembuatannya dan kemudian mempelajarinya.

Alat, Bahan dan Teknik Dasar

Bahan utama dalam pembuatan makrame adalah benang atau tali sisanya adalah bahan penambah seperti manik-manik, gesper, handel, karet gelang, dan lem sesuai dengan barang yang akan dibuat.

Baca juga: Perkembangan Seni Rupa Murni Indonesia 

Sedangkan alat yang biasa digunakan yaitu gunting atau cutter, penggaris atau meteran, hak pen, stick kayu, dan papan landasan.

Makrame hanya memiliki dua teknik simpul dasar yaitu simpul pipih dan kordon.

Dari kedua simpul itu dapat dikembangkan menjadi berbagai jenis simpul seperti, simpul jangkar, pipih ganda, kordon horizontal, pipih ganda berloncatan, anyam, mutiara, mahkota cina, dan banyak lagi lainnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi