KOMPAS.com - Pola lantai merupakan serangkaian garis yang dibuat dan digunakan oleh para penari. Pola lantai dapat mempermudah penari dalam bergerak serta menguasai area panggung.
Oleh karena pola lantai merupakan teknik penguasaan pangung, teknik ini juga sering disebut sebagai teknik blocking. Agar bisa menguasai panggung, maka perlu mempelajari teknik pola lantai.
Dalam situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), pola lantai merupakan pola yang digunakan untuk mengatur perpindahan gerak penari di atas panggung.
Biasanya teknik pola lantai digunakan pada tarian yang mengandung unsur magis atau keagamaan. Selain itu, pola lantai campuran digunakan pada jenis tari rakyat.
Ada empat alasan utama penggunaan pola lantai, yaitu:
- Agar para penari tidak saling bertabrakan saat menari di atas panggung.
- Untuk membedakan antara koreografi yang satu dengan yang lain.
- Agar pertunjukan menari terlihat lebih menarik.
- Untuk membuat pertunjukan menari lebih terlihat kompak dan dapat dilihat jelas oleh penonton.
Baca juga: Pola Lantai: Pengertian, Tujuan, dan Jenisnya
Salah satu jenis pola lantai yang penting untuk dipelajari adalah pola lantai garis lengkung. Pola lantai ini dilakukan dengan bergerak secara melengkung atau melingkar.
Contoh tarian daerah yang menggunakan pola lantai garis lengkung adalah Tari Kecak dari Bali, Tari Sekapur Sirih dari Jambi, Tari Pendet dari Bali, Tari Seudati dari Aceh, Tari Badong dari Sulawesi Selatan, Tari Gawi dari Flores, dan lain sebagainya.
Pola lantai garis lengkung dibagi menjadi empat jenis, yakni pola lantai lengkung dalam, pola lantai lengkung luar, pola lantai garis lingkaran, serta pola lantai angka delapan.
Berikut adalah gambar pola lantai garis lengkung: