KOMPAS.com - Teks narasi merupakan suatu karangan cerita yang menyajikan serangkaian peristiwa kejadian dan disusun secara kronologis sesuai urutan waktunya.
Contoh teks narasi adalah cerpen, novel, dan cerita inspiratif. Sama seperti teks pada umumnya, teks narasi juga memiliki struktur yang dapat dipelajari.
Berdasarkan Gorys Keraf dari bukunya Argumentasi dan Narasi (2010), struktur teks narasi dapat dilihat seperti:
- Alur (plot)
Alur merupakan rangkaian pola tindak-tanduk yang berusaha memcahkan konflik yang terdapat pada narasi, berusaha memulihkan situasi narasi ke dalam situasi yang seimbang dan harmonis.
Baca juga: Jenis Teks Narasi dan Contohnya
Alur adalah kerangka dasar yang sangat penting dalam kisah. Alur mengatur bagaimana tindakan-tindakan harus berhubungan satu sama lain, bagaimana suatu peristiwa memiliki hubungan satu sama alin.
Selain itu juga bagaimana tokoh-tokoh harus digambarkan dan berperan dalam tindakan, serta bagaiman situasi dan perasaan karakter yang terlibat dalam kesatuan waktu.
- Perbuatan
Dalam narasi, setiap tindakan harus diungkapkan secara terperinci dalam komponen-komponennya sehingga pembaca merasakan seolah-olah menyaksikan semua kejadian dalam narasi.
Setiap perbuatan atau angkaian tindakan itu harus dijalin satu dengan yang lain dalam suatu hubungan yang logis, suatu hubungan yang masuk akal.
- Penokohan (karakter)
Narasi yang baik akan memperhatikan masalah interaksi antartokoh dan perilakunya. Agar sebuah narasi dapat dipahami, maka harus menampilkan karakter tokoh yang detail. Mulai dari fisik, motivasi, hingga tingkah lakunya.
Baca juga: Teks Narasi: Pengertian, Tujuan, Ciri-Ciri, dan Unsurnya
Proses menampilkan dan menggambarkan tokoh melalui karakter-karakternya disebut karakterisasi.
- Latar
Latar bisa diartikan sebagai tempat terjadinya peristiwa yang digambarkan dalam narasi. Tempat atau latar tersebut harus disetting agar sesuai.
Latar dapat digambarkan secara terperinci atau secara sketsa, sesuai fungsi dan perannya dalam narasi.
Latar dapat menjadi unsur yang penting dalam kaitannya dengan adegan atau peristiwa yang terjadi atau hanya sebagai unsur tambahan saja.
- Sudut pandang
Sudut pandang dalam narasi adalah bagaimana seseorang menceritakan narasi dengan peristiwa yang berlangsung dalam kisah tersebut.
Baca juga: Tujuan Membuat Kerangka Sebelum Membuat Teks Pidato
Orang yang membawakan kisat tersebut bertindak sebagai pengamat atau peserta dalam peristiwa.
Tujuan sudut pandang adalah sebagai suatu pedoman atau panduan bagi pembaca mengenai peristiwa atau pkarakter dalam sebuah narasi.
Sudut pandang dalam narasi mempersoalkan siapakah narator dalam narasi tersebut dan apa hubungannya dengan seluruh peristiwa serta karakter dalam narasi.
Langkah menulis dan kebahasaan
Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, langkah menulis teks narasi, sebagai berikut:
- Cari dan tentukan tema serta amanat yang akan disampaikan.
- Tentukan sasaran pembaca
- Buat rancangan mengenai peristiwa utama dalam bentuk alur sesuai pada skema yang ingin ditampilkan.
- Rangkai urutan peristiwa utama tersebut menjadi beberapa bagian, seperti pembukaan, perkembangan, dan akhir cerita.
- Membuat rincian dan penjelasan mengenai kejadian-kejadian utama secara mendetail untuk dijadikan sebagai pendukung cerita.
- Susun skema tokoh, watak. alur, latar, dan sudut pandang.
- Memahami dan mengerti bagaimana aturan tanda baca setiap kalimat yang ada di dalam cerita.
Baca juga: Susunan Acara pada Pembacaan Teks Proklamasi
Sedangkan unsur kebahasaan dalam membuat teks narasi, yaitu:
- Menggunakan kata kiasan (metafora) seperti raja siang, raja malam, tulang punggung, dan lainnya.
- Menggunakan kata kerja transitif (kata kerja dengan obyek), seprti saya makan sebuah jeruk.
- Menggunakan kata kerja intransitif (kata kerja tanpa obyek), misalnya, adek jatuh
- Menggunakan kata benda, sifat, frasa, atau klausa
- Menggunakan kata penghubung penanda urutan waktu, contohnya pertama-tama, kemudian, akhirnya, dan lain sebagainya.