KOMPAS.com - Klorin biasa digunakan dalam produk sehari-hari, salah satunya pembalut. Namun, tahukah kamu apa itu klorin?
Klorin adalah unsur nomor 17 pada tabel periodik unsur yang memiliki pH rendah sehingga bersifat asam.
Gas klorin memiliki warna kuning kehijauan dengan bau menyengat yang sangat tidak enak saat terhirup. Klorin tidak hanya ditemukan dalam bentuk gas, namun juga cair dan padat karena dapat bereaksi dengan unsur lain.
Lihat Foto
Gas klorin
Fungsi Klorin
Klorin memiliki berbagaimacam fungsi misalnya desinfektan air tanah, desinfektan kolam renang, pestisida, pemutih, pembuatan lensa kontak, pembuatan inhaler, campuran obat-obatan, pembuatan turbin pembangkit listrik, AC, super magnet, insulasi rumah, parasut, panel surya, kanopi kokpit pesawat, tangki rudal, dan kacamata pengelihatan malam.
Bahaya Klorin
Walaupun banyak digunakan dalam industri, klorin merupakan gas yang berbahaya. Dilansir dari Canadian Centre for Occupational Health and Safety, klorin dapat meledak jika dipanaskan, dapat menyebabkan kebakaran, dan sangat reaktif. Klorin yang bersifat asam sangatlah korosif sehingga dapat menyebabkan iritasi.
Klorin dalam Pembalut
Pembalut kewanitaan terbuat dari serat kapas, pulp selulosa, ataupun rayon yang pada awalnya tidak berwarna putih. Serat-serat tersebut kemudian dicuci dengan klorin untuk mendapatkan serat yang putih dan bersih.
Pencucian dengan klorin menimbulkan suatu zat bernama dioksin pada pembalut yang akan masuk ke tubuh.
Dilansir dari Organic Online, dioksin dalam pembalut memanglah sedikit namun dioksi tidak akan pernah bisa dikeluarkan dari tubuh. Yang artinya walaupun dioksi sedikit, ia akan terus-terus menumpuk dalam tubuh dan menjadi zat karsinogenik (pemicu kanker), gangguan hormon, radang panggul, ketidakteraturan menstruasi, dan gangguan sistem reproduksi.
Baca juga: Tips Melindungi Rambut dari Klorin Jika Hobi Berenang
Bahaya Klorin
Bila terhirup, klorin akan mengiritasi hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Menyebabkan edema (penumpukan cairan), batuk, sesak, kesulitan bernafas, memicu asma, rasa terbakar di mulut, sakit tenggorokan, sakit perut, muntah, darah pada tinja, hingga menyebabkan kematian.
Jika terkena kulit ataupun mata bisa mengakibatkan iritasi, radang, ruam, benjolan kecil, bengkak, gatal, rasa terbakar, mati rasa, luka bakar, kerusakan kulit, pengelihatan kabur, dalam kasus ekstrim bahkan bisa menyebabkan kebutaan.