Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerapan Pancasila dari Masa ke Masa

Baca di App
Lihat Foto
freepik.com/user4344078
Ilustrasi Pancasila
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Sebagai warga negara Indonesia, wajib bagi kita untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Pancasila tidak hanya sebagai dasar negara, melainkan juga pedoman warga Indonesia dalam menjalankan hidup bermasyarakat. 

Pengamalan nilai-nilai Pancasila sudah dilakukan sejak awal kemerdekaan dan terus berlangsung dari masa ke masa. 

Penerapan Pancasila pun juga mengalami dinamika, salah satu faktorya adalah perubahan kebijakan pemerintahan dari masa ke masa.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut penerapan Pancasila dari masa ke masa:

Masa awal kemerdekaan

Masa kemerdekaan Indonesia berlangsung dari tahun 1945 hingga 1959. Saat itu, Pancasila dijadikan sebagai falsafah hidup bangsa dan dasar negara Indonesia. 

Berdasarkan situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, warga Indonesia sudah bertekad untuk melepaskan diri dari segala bentuk penjajahan. 

Beberapa permasalahan yang terjadi terkait penerapan Pancasila di masa kemerdekaan adalah: 

Baca juga: Nilai-Nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Negara

Masa Orde Lama

Masa Orde Lama berlangsung pada tahun 1959 hingga 1966 dan dikenal dengan demokrasi terpimpin. Masa ini merupakan peralihan warga Indonesia dari yang terjajah menjadi bangsa yang sepenuhnya merdeka. 

Keberadaan Pancasila sempat mengalami polemik, karena ada sebagian masyarakat yang setuju dan sebagian lain merasa keberatan. 

Salah satu tindakan penyimpangan terhadap Pancasila yaitu pemberontakan PKI oleh D.N. Aidit pada 30 September 1965. Tujuan pemberontakan tersebut untuk mengubah ideologi Pancasila menjadi komunis. 

Masa Orde Baru

Masa Orde Lama kemudian digantikan dengan masa Orde Baru. Pada masa ini Soeharto sebagai Presiden RI memulihkan kembali beberapa kekacauan yang pernah terjadi.

Upaya pemulihan tersebut terlihat dari adanya Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita), Pemilu, pendidikan penghayatan dan pengamalan Pancasila, dan pemerataan pembangunan. 

Pada masa Orde Baru dasar landasan ideologis untuk mewujudkan pembangunan nasional yaitu Pancasila.

Upaya pemulihan yang dilakukan Soeharto mengacu pada nilai-nilai Pancasila. Salah satu contohnya pemerataan pembangunan yang sesuai dengan nilai sila kelima Pancasila, yakni Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 

Meksi terus berupaya memulihkan kondisi negara dan menerapkan nilai-nilai Pancasila, ditemukan beberapa masalah dalam pemerintahan Soeharto. Permasalahan tersebut seperti kasus KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme), mebatasi hak berpendapat, dan adanya dwifungsi ABRI. 

Baca juga: Peran Pancasila dalam Keberagaman Bangsa

Masa reformasi

Setelah Soeharto mundur dari jabatannya, posisi tersebut digantikan oleh B.J. Habibie. Dalam pemerintahannya, Presiden Habibie mengeluarkan UU Nomor 9 Tahn 1998 tentang Kemerdekaan Menyatakan Pendapat di Muka Umum dan lain-lain. 

Hal tersebut sebagai upaya memperbaiki sistem pemerintahan sebelumnya. Selain itu Presiden Habibie juga memperbaiki sistem ekonomi dan mereformasi bidang politik dan hukum. 

Mulai pada masa reformasi, penerapan Pancasila sebagai ideologi negara terus digaungkan hingga saat ini. Tidak hanya itu, upaya penggantian ideologi Pancasila dengan ideologi lainnya juga berkurang. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber: Kemdikbud
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi