KOMPAS.com - Tari Jepen merupakan tarian rakyat Kutai. Tarian ini dipengaruhi oleh kebudayaan Melayu dan Islam. Seni tari ini sangat populer di Kalimantan Timur, khususnya kawasan sekitar Sungai Mahakam dan pesisir.
Melansir dari situs KI Komunal DJKI, makna utama dari Tari Jepen adalah kebudayaan Melayu yang sangat dinamis, energik, atraktif serta bersahaja. Nuansa Melayu sangat kental dalam seni tari ini, mulai dari gerakannya hingga tata rias dan busananya.
Menurut N. Arie Any dalam buku Ayo Mengenal Indonesia: Kalimantan 1 (2010), Tari Jepen termasuk tarian pergaulan yang biasanya dibawakan secara berpasangan, tetapi tarian ini juga dapat dibawakan secara tunggal.
Tari Jepen menggunakan alat musik tradisional khas Kutai, Kalimantan Timur, yakni tingkilan. Mengutip dari situs Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Kartanegara, tingkilan adalah kesenian musik khas Kalimantan Timur yang mirip dengan nuansa musik khas Melayu.
Baca juga: Tari Tambun dan Bungai, Kesenian Kalimantan Tengah
Dalam mengiringi Tari Jepen, alat musik tingkilan yang sering digunakan diantaranya gambus atau semacam gitar berdawai enam, ketipung atau gendang kecil serta biola. Tarian ini juga diiringi nyanyian yang dibawakan oleh dua orang penyanyi yang saling bersahutan. Nyanyian tersebut merupakan syair berisikan petuah atau pesan moral.
Dari dulu hingga saat ini, Tari Jepen dibawakan oleh muda-mudi, baik berpasangan atau tunggal. Tari Jepen dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
- Tari Jepen Eroh
Dalam Bahasa Kutai, ‘eroh’ bisa diartikan ramai dan gembira. Jenis tarian ini termasuk tari kreasi yang tidak meninggalkan unsur gerakan aslinya. Tarian ini masih dibagi lagi menjadi beberapa ragam, contohnya ragam penghormatan, ragam anak, dan lain-lain. - Tari Jepen Genjoh Mahakam
Tarian ini juga termasuk tari kreasi yang hampir seluruh gerakannya mengacu padaTari Jepen. Seni tari ini merepresentasikan kebudayaan Melayu. Beberapa contoh gerakan Tari Jepen genjoh diantaranya gerak gelombang, samba setengah dan lain sebagainya.
Tari Jepen sering ditampilkan dalam berbagai acara kebudayaan, seperti pernikahan, peyambutan tamu atau lainnya. Busana yang dikenakan para penarinya mengandung unsur kebudayaan Melayu yang kental. Selain itu, dari segi riasan penari perempuannya terlihat sangat sederhana.
Baca juga: Tari Putri Bekhusek, Simbol Kemakmuran Sumatera Selatan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.