KOMPAS.com - Terkadang saat menulis bahasa Indonesia, kita menggunakan terlalu banyak kata, sehingga terjadilah repetisi atau pengulangan kata. Cara untuk meminimalisir hal ini adalah melakukan pelesapan kalimat.
Apa yang dimaksud dengan pelesapan kalimat?
Definisi pelesapan kalimat
Dikutip dari jurnal Kaidah Pelesapan dalam Konstruksi Kalimat Majemuk Bahasa Indonesia (2015) karya Teguh Setiawan, pelesapan kalimat adalah bentuk peniadaan unsur tertentu dalam suatu teks atau kalimat.
Pelesapan kalimat dilakukan untuk mengurangi pengulangan unsur kata yang tidak perlu, serta menghemat waktu, tempat, dan kesempatan saat menuturkan kata.
Dalam jurnal Pemahaman Unsur Pelesapan dalam Konstruksi Kalimat Bahasa Indonesia (2008) karya Tukiran, pelesapan kalimat bisa dilakukan lewat dua cara, yakni:
- Elipsis
Adalah proses meniadakan kata atau unsur lain yang wujud asalnya dapat diramalkan dari konteks bahasa atau luar bahasa. Elipsis sering digunakan dalam kalimat majemuk setara dan bertingkat. - Delesi
Adalah proses pelesapan suatu kalimat yang maknanya dapat dipahami secara kontekstual maupun situasional.
Baca juga: Contoh Kalimat Tanya Mengapa Beserta Jawabannya
Kriteria pelesapan kalimat dan contohnya
Pada intinya, pelesapan kalimat mengasumsikan adanya unsur yang sama dalam kalimat, dan kemudian meniadakan unsur tersebut. Unsur yang ditiadakan ini pada dasar tertentu dapat dipulihkan kembali.
Dalam pelesapan kalimat, ada dua jenis kriteria, yakni:
- Kata yang dilesapkan secara persis dapat dipulihkan
Pada kriteria ini, bentuk yang dilesapkan dapat dengan mudah diketahui dan dipulihkan kembali secara tepat pula.
Contohnya:
Aku sudah makan dan aku sudah mau tidur.
Aku sudah makan dan Ø mau tidur
Dari contoh di atas, kita bisa melihat kata ‘aku sudah’ telah mengalami pelesapan kalimat.
Dia memakai baju merah dan dia juga memakai sepatu hitam.
Dia memakai baju merah dan Ø sepatu hitam.
Dari contoh di atas, kita bisa melihat kata ‘dia juga’ telah mengalami pelesapan kalimat.
Baca juga: Pengertian dan Perbedaan Kalimat Majemuk Setara dengan Bertingkat
- Penyisipan kata
Pada kriteria ini, bentuk pemulihan akan menghasilkan kalimat yang secara gramatikal memiliki kesamaan makna dengan kalimat aslinya.
Contohnya:
Mereka telah meminta agar pelaku dihukum berat dan mereka tidak mau ada toleransi. (sebelum dipulihkan)
Mereka telah meminta agar pelaku dihukum berat dan tidak mau ada toleransi. (setelah dipulihkan).
Dari contoh di atas, kita bisa melihat kata ‘mereka’, setelah dan sebelum dipulihkan tidak memiliki perbedaan makna.
Kemarin Thia pulang terlambat dan Thia lupa mengunci pintu. (sebelum dipulihkan).
Kemarin Thia pulang terlambat dan lupa mengunci pintu. (setelah dipulihkan).
Dari contoh di atas, kita bisa melihat kata ‘Thia’, setelah dan sebelum dipulihkan tidak memiliki perbedaan makna.
Baca juga: Pengertian Kalimat Deklaratif dan Contohnya
Tipe pelesapan kalimat dan contohnya
Ada dua tipe pelesapan kalimat, yakni:
- Pelesapan akhir
Adalah bentuk peniadaan unsur di akhir kalimat.
Contohnya:
Kemarin Adi datang ikut kerja kelompok, tetapi Rahma tidak datang. (sebelum pelesapan)
Kemarin Adi datang ikut kerja kelompok, tetapi Rahma tidak Ø. (setelah pelesapan)
Aku sudah melupakan kejadian kemarin, tetapi dia belum melupakannya. (sebelum pelesapan)
Aku sudah melupakan kejadian kemarin, tetapi dia belum. (setelah pelesapan).
- Pelesapan awal
Adalah bentuk peniadaan unsur di awal kalimat.
Contohnya:
Karena dia berhalangan hadir, dia tidak datang ke pesta. (sebelum pelesapan)
Karena Ø berhalangan hadir, dia tidak datang ke pesta. (setelah pelesapan)
Meskipun Gita terlambat, Gita tidak lupa membawa tugasnya. (sebelum pelesapan).
Meskipun Ø terlambat, Gita tidak lupa membawa tugasnya. (setelah pelesapan).
Baca juga: Konstruksi Kalimat: Pengedepanan dan Pengebelakangan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.