KOMPAS.com – Ada banyak cara untuk menangkap ikan di laut, namun tidak semua cara tersebut baik bagi lingkungan.
Salah satu cara yang tidak diperbolehkan untuk mengambil ikan adalah dengan menggunakan pukat harimau dan bom ikan.
Pukat harimau adalah jaring sangat besar yang dapat menjaring semua makhluk hidup laut. Sedangkan, bom ikan yaitu bahan peledak untuk menangkap ikan.
Cara ini dapat menyebabkan hancurnya terumbu karang dan habitat ikan. Apakah akibat buruk yang akan terjadi jika pengambilan ikan menggunakan cara di atas?
Baca juga: Deskripsi Pekerjaan sebagai Nelayan
Akibat buruk penggunaan pukat harimau
Pukat harimau atau pukat udang adalah jaring berbentuk kerucut yang diseret di dasar laut untuk menangkap ikat. Pukat harimau sangat efektif dalam menangkap ikan dan udang, namun jaringnya yang kecil membuat pukat harimau tidak selektif.
Dilansir dari Oceana, pukat harimau menghancurkan lebih banyak habitat daripada praktik penangkapan ikannya. Ketika pukat harimau ditarik, semua yang ada dijalurnya akan terseret termasuk terumbu karang dan ikan-ikan kecil di dalamnya.
Ikan-ikan kecil yang terseret akan mati karena tertumpuk dengan ikan yang lebih besar. Adapun kerusakan terumbu karang memerlukan waktu puluhan hingga ratusan tahun untuk bisa pulih.
Sehingga penggunaan pukat harimau mengancam kelangsungan hidup ikan dengan membunuh ikan kecil dan menghancurkan habitatnya.
Berdasarkan situs U.S. Geological Survey, saat pukat harimau diseret sedimen laut akan naik, mengubah tingkat nutrisi, merubah kandungan kimia air, dan menurunkan tingkat cahaya di dalam air sehingga tanaman laut tidak dapat berfotosintesis.
Baca juga: Persamaan dan Perbedaan Nelayan Modern dan Tradisional
Tanaman laut yang tidak bisa berfotosintesis akan menganggu produsen dasar ekosistem laut. Hal tersebut berdampak besar pada kerusakan ekosistem laut dalam jangka panjang.
Hancurnya terumbu karang dan ikan-ikan kecil juga membuat lautan tidak menarik bagi sektor pariwisata.
Akibat buruk penggunaan bom ikan
Cara menangkap ikan yang berbahaya bagi lingkungan adalah dengan menggunakan bom ikan. Bom ikan digunakan karena bisa menangkap banyak ikan dalam waktu yang singkat. Namun, dalam waktu yang singkat tersebut juga ekosistem laut menjadi rusak.
Menurut Ahdan dalam jurnal Fish Bomb: for Business Motives or Basic Needs (2018) ledakan bom ikan tidak hanya membunuh ikan, namun membunuh benih biota laut, berbagai organisme laut, juga merusak terumbu karang.
Terumbu karang sangat penting sebagai habitat ikan dan biota laut. Sehingga kerusakannya akan menyebabkan terganggunya ekosistem laut dan menyebabkan banyak kematian makhluk hidup di dalamnya.
Baik penggunaan pukat harimau dan bom ikan, keduanya bersifat merusak lingkungan sehingg dilarang penggunaannya. Masih banyak metode penangkapan ikan yang aman dan efektif untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Baca juga: Akibat pada Laut jika Semua Nelayan Menggunakan Perahu Besar dan Alat Modern
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.