KOMPAS.com – Permukaan bumi memiliki relief yang beragam, salah satunya adalah patahan horst dan patahan graben. Apa itu patahan horst dan graben, bagaimana bentuk gambar patahan horst dan graben?
Untuk mengetahui jawabannya, berikut adalah pembahasannya!
Pengertian patahan horst
Horst adalah hasil dari patahan bumi yang mengalami kenaikan atau pengangkatan. Sehingga, lebih tinggi dari sekitarnya.
Pengertian patahan graben
Graben adalah hasil dari patahan bumi yang mengalami penurunan atau depresi. Sehingga, lebih rendah dari sekitarnya.
Bagian yang lebih rendah dari horst adalah graben dan bagian yang lebih tinggi dari graben adalah horst. Patahan horst dan graben hampir selalu terjadi secara bersamaan dari suatu patahan.
Baca juga: Tenaga Pembentuk Muka Bumi
Penyebab terbentuknya patahan horst dan graben
Apa yang menyebabkan terjadinya patahan horst dan graben? Penyebab terbentuknya patahan horst dan graben adalah tegangan yang dihasilkan oleh tenaga endogen dari dalam bumi.
Dilansir dari U.S. National Park Service, tegangan menarik kerak bumi secara terpisah dan dapat meregangkan kerak hingga 100 persen dari ukuran aslinya. Peregangan kerak bumi tersebut menghasilkan apa yang disebut sebagai sesar normal.
Sesar dapat terjadi secara individu ataupun secara berkelompok. Dilansir dari School of Geoscience The University of Sydney, beberapa sesar normal yang terbentuk dalam jarak dekat, menukik ke arah yang berlawanan.
Hal tersebut menyebabkan terjadinya penurunan atau depresi pada beberapa daerah patahan. Menyebabkan daerah tersebut menjadi area yang jatuh ke bawah, lebih rendah dari area sekitarnya, dan disebut dengan patahan graben.
Baca juga: Dampak Positif Negatif Tenaga Endogen dan Eksogen
Adapun, daerah dengan ketinggian tetap akan menjadi lebih tinggi daripada graben. Hal tersebut membuatnya seakan-akan mengalami kenaikan (kenaikan relatif terhadap graben). Daerah yang lebih tinggi tersebut dikenal sebagai patahan horst.
Untuk lebih memahami tentang patahan horst dan graben, berikut adalah bentuk gambar patahan horst dan graben!
Dalam suatu lanskap geografis, patahan horst dan graben terjadi secara berselang-seling satu sama lain. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, ukuran horst dan graben beragam, dari mulai beberapa sentimeter saja hingga puluhan kilometer.
Pada patahan graben yang besar, kerap kali terbentuk lembah. Seiring dengan berjalannya waktu, lembah tersebut terisi air dan membentuk danau basin.
Baca juga: Teori Lempeng Tektonik
Contoh patahan horst dan graben
Contoh patahan horst dan graben di Indonesia adalah Sesar Semangko atau Patahan Semangko di Pulau Sumatra.
Sesar Semangko melintang dari Aceh ke Lampung, membentuk horst dan graben yang besar dan berselang-seling.
Sehingga, horst dan grabennya terlihat seperti membentuk pegunungan yang kita kenal sebagai Pegunungan Barisan.
Contoh lain permukaan bumi yang terbentuk dari patahan horst dan graben adalah:
- Laut mati dan lembah kematian di perbatasan Yordania dan Palestina
- Pegunungan Black Forest di bagian barat daya Jerman
- Pegunungan Vosgen di bagian timur Prancis
- Perbukitan Rentang Satpura di India
- Dataran tinggi Palestina