KOMPAS.com – Listrik merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia modern. Energi listrik yang disalurkan ke rumah penduduk berasal dari pembangkit listrik. Berikut adalah proses distribusi energi listrik sampai ke rumah!
Pembangkit listrik
Listrik yang disalurkan ke rumah penduduk berasal dari pembangkit listrik. Baik PLTA, PLTS, PLTU, PLTG, dan PLTN, semuanya adalah tempat mengubah suatu bentuk energi menjadi energi listrik menggunakan generator.
Pembangkit listrik menghasilkan listrik dengan tegangan sekitar enam hingga 24 kilovolt (kV). Biasanya, pembangkit listrik berada di daerah yang jauh dari perumahan warga.
Energi listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik akan disalurkan ke rumah dan sekolah melalui sistem transmisi.
Baca juga: Sumber Daya Alam Pembangkit Listrik
Transformator step up
Listrik yang dihasilkan pembangkit kemudian akan dinaikkan tegangannya melalui transformator step up (trafo penaik tegangan). Dilansir dari Lumen Learning, tegangan listrik dinaikkan untuk mengurangi kehilangan energi dalam transmisi listrik jarak jauh.
Trafo step up menaikkan listrik dari pembangkit dari yang asalnya 6-26 kilovolt menjadi 70-150 kilovolt. Listrik yang telah dinaikkan tegangannya tersebut kemudian disalurkan ke gardu transmisi.
Gardu transmisi
Gardu transmisi adalah saluran udara transmisi listrik seperti SUTET, SUTR, dan SUTT. Dilansir dari Circuit Globe, gardu transmisi kemudian membawa saluran udara yang mentransfer energi listrik dari pembangkit ke gardu distribusi.
Saluran transmisi membawa listrik tegangan tinggi dari pembangkit untuk disalurkan ke dalam kota maupun luar kota. Saluran transmisi dapat membawa listrik dengan jarak 60 hingga 250 kilometer, melintasi pegunungan dan juga hutan.
Baca juga: Transformator: Pengertian, Fungsi, dan Prinsip Kerjanya
Transformator step down
Energi listrik yang telah dibawa dalam jarak jauh, kemudian diturunkan tegangannya untuk masuk ke sistem distribusi.
Tegangan listrik dari gardu transmisi diturukan oleh transformator step down (trafo penurun tegangan) menjadi dua jenis tegangan, yaitu 150 kilovolt dan 20 kilovolt.
Gardu distribusi
Listrik dari gardu transmisi yang telah diturunkan tegangannya, kemudian masuk ke dalam gardu distribusi atau gardu induk. Gardu transmisi memiliki sistem isolasi udara.
Gardu induk dengan tegangan 150 kilovolt kemudian akan disalurkan ke industri yang membutuhkan listrik dalam jumlah besar.
Adapun, gardu induk dengan tegangan 20 kilovolt akan disalurkan ke perumahan, fasilitas publik dan sosial, juga bisnis skala kecil.
Baca juga: Komponen dan Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Angin
Sebelum disalurkan ke rumah warga terjadi penurunan tegangan listrik hingga 220 volt yang terjadi di gardu induk. Tegangan gardu induk diturunkan kembali melalui transfomator step down (trafo penurun tegangan) menjadi 220 volt.
Listrik 220 volt tersebut kemudian masuk ke tiang listrik dan kabel untuk disalurkan ke rumah-rumah, sekolah, masjid, penerangan jalan, dan fasilitas publik lainnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.