KOMPAS.com - Echinodermata merupakan salah satu filum dari golongan hewan invertebrata atau hewan tanpa tulang belakang.
Dilansir dari buku Campbell Biology (2008) karangan Reece dkk, filum echinodermata merupakan hewan laut yang bergerak lamban dan hidup secara sesil atau melekat pada substrat. Sebagian besar filum ini berkulit tajam karena tonjolan rangka dan duri.
Dari seluruh hewan invertebrata, kekerabatan echinodermata lebih dekat dengan chordata. Diperkirakan echinodermata telah hidup sebelum periode cambrian.
Karakteristik filum echinodermata
Dikutip dari buku Zoologi Invertebrata (2018) karangan Adun Rusyana, karakteristik umum dari filum echinodermata adalah:
- Tubuhnya terbagi menjadi lima bagian, berbentuk bulat, silindris, atau seperti bintang
- Tubuhnya tak bersegmen
- Pada fase larva, simetri tubuhnya bilateral. Sedangkan saat dewasa, simetri tubuhnya radial
- Bersifat triploblastik atau memiliki tiga lapisan tubuh
- Tidak memiliki kepala, namun memiliki rangka dalam (endoskeleton)
- Alat kelaminnya terpisah meskipun ada yang bersifat hermafrodit
- Proses fertilisasi dilakukan secara eksternal
- Daya regenerasinya sangat tinggi
- Sistem respirasinya terdiri dari insang, kulit, kaki tabung, dinding tubuh, kloaka untuk kelas holothuroidea, dan bursae untuk kelas ophiuroidea.
- Sistem sarafnya terdiri dari cincin saraf yang melingkari bagian oral dan bercabang-cabang ke arah radial.
Baca juga: Ciri-ciri dan Klasifikasi Filum Coelenterata
Klasifikasi filum echinodermata
Filum echinodermata dibedakan menjadi lima kelas, yaitu:
Kelas asteroideaSalah satu spesies kelas ini adalah bintang laut (Asterias forbesi), yang memiliki duri terbuat dari zat kapur pada tubuhnya.
Sistem ambulakral atau pembuluh air pada bintang laut terdiri dari:
- Madreporit atau tempat masuknya air
- Saluran batu
- Saluran gelang atau cincin
- Badan tiedemann, berfungsi sebagai tempat pembentukan sel amuboid. Sel ini berfungsi sebagai pengisi cairan selom yang berperan dalam proses respirasi, sirkulasi, dan ekskresi.
- Empat buah gelembung poli
- Saluran transversal yang menghubungkan saluran radial dan ampulla
- Ampulla
- Kaki tabung ber-sucker.
Sementara sistem pencernaan bintang laut terdiri atas:
- Mulut
- Esofagus pendek
- Lambung kardia (lambung besar)
- Lambung pilorik (lambung kecil)
- Anus.
Salah satu contoh kelas ophiuroidea adalah bintang ular laut (Ophioderma brevispinum). Bentuk tubuh hewan ini seperti bola cakram kecil dengan lima lengan bulat dan panjang. Tiap lengannya memiliki ruas yang sama.
Makanan bintang ular laut, antara lain udang, beberapa jenis mollusca dan serpihan organisme lain. Jenis kelamin hewan ini terpisah, dan proses fertilisasinya dilakukan secara eksternal.
Baca juga: Mengenal Daur Hidup Ubur-ubur
Sistem pembuluh airnya sama seperti bintang laut. Organ respirasinya terdiri dari lima pasang kantong bursae.
Habitat hewan ini berada di laut dangkal dan dalam. Biasanya bersembunyi di bawah batu karang atau rumput laut, serta terkadang menguburkan diri dalam lumpur atau pasir.
Kelas echinoidea
Salah satu spesies kelas ini adalah Arbacia punctulata atau bulu babi. Bentuk hewan ini bulat dan terdiri atas lima bagian tubuh yang sama, dengan duri di sekeliling tubuhnya.
Makanan bulu babi ialah tumbuhan dan hewan yang telah mati dan jatuh ke dasar laut. Sistem respirasi dilakukan oleh 10 buah kantong di sekitar mulutnya.
Hewan ini bergerak menggunakan duri dan kaki tabung. Durinya juga sering dianggap sebagai pelindung tubuh.
Kelas holothuroidea
Salah satu spesies kelas ini adalah teripang (Curcumaria frondosa). Bentuk tubuhnya bulat panjang dan menyerupai cacing dewasa dengan warna bermacam-macam.
Baca juga: Filum Mollusca: Ciri-ciri dan Klasifikasinya
Makanan hewan ini, berupa zat atau partikel organik yang diambil tentakelnya. Saluran pencernaannya, terdiri dari tentakel, kaki tabung, diding tubuh, serta kloaka.
Teripang memiliki jenis kelamin terpisah, meski ada beberapa yang hermafrodit. Untuk proses fertilisasinya dilakukan secara eksternal.
Kelas crinoidea
Salah satu spesiesnya adalah lili laut. Tubuh hewan ini ditutupi kulit yang mengandung lempengan zat kapur.
Makanannya berupa plankton atau organisme mikroskopis lainnya, yang ditangkap oleh tentakel. Kemudian makanan tersebut digiring oleh silia atau rambut kecil, agar masuk ke dalam mulutnya.
Sistem saraf hewan ini terdiri dari cincin saraf dan saraf radial yang ada di bagian lengannya.
Baca juga: 8 Jenis Bioma Akuatik, Mulai dari Danau hingga Terumbu Karang
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.