Input-Process-Output Model dalam Teori Perilaku Konsumen

KOMPAS.com - Perilaku konsumen sangat penting untuk dikaji. Supaya pemasar dapat merumuskan strategi yang tepat untuk memengaruhi keputusan pembelian konsumen.

Kajian ini dibahas lebih detail dalam teori perilaku konsumen. Salah satunya, yakni input-process-output model.

Apa itu input-process-output model?

Dilansir dari situs Wisdom Jobs, model input-process-output memberi gambaran yang paling sederhana mengenai perilaku konsumen.

Ada tiga hal yang menjadi fokus utama dalam model ini, yaitu produk yang dipasarkan, pengaruh lingkungan sekitar, dan latar belakang keluarga konsumen.

Model ini menyebutkan dua faktor yang memengaruhi perilaku konsumen terutama dalam pengambilan keputusan, yakni upaya pemasaran dan lingkungan sosial.

Upaya pemasaran mencakup promosi, tempat, produk, dan harga. Sementara lingkungan sosial, meliputi keluarga, kelompok referensi, budaya, dan kelas sosial.

Baca juga: Teori Perilaku Konsumen: Pengertian dan Faktor yang Memengaruhinya

Indikator dalam input-process-output model

Sesuai namanya, ada tiga indikator penting dalam model perilaku konsumen ini, yaitu input, process, dan output.

Berikut penjelasannya yang dikutip dari buku Perilaku Konsumen (Teori dan Implementasi) (2020) karya Aditya Wardhana dkk:

Merupakan upaya pemasaran, seperti produk, harga, tempat, dan promosi yang dilakukan perusahaan atau pemasar.

Contohnya perusahaan makanan memasarkan produknya di swalayan dengan harga terjangkau disertai promo diskon menarik.

Adalah proses pengambilan keputusan pembelian oleh konsumen, seperti kebutuhan akan pengakuan, kesadaran, evaluasi, serta pembelian.

Konsumen mulai menyadari bahwa mereka membutuhkan suatu barang atau jasa yang pada akhirnya menuntun mereka pada keputusan pembelian.

Baca juga: Pavlovian Model dalam Teori Perilaku Konsumen

Indikator ini berfokus pada repons konsumen atas upaya pemasaran yang dilakukan perusahaan atau pemasar.

Output mencakup keputusan pembelian, pemilihan produk, merek, dan toko, jumlah pembelian, serta perilaku pasca-pembelian.

Dalam indikator ini, konsumen akan melakukan sejumlah tindakan sebagai responsnya terhadap hal yang ditawarkan perusahaan.