Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Lisan: Pengertian, Jenis Data, Kelebihan, dan Kekurangannya

Baca di App
Lihat Foto
pixabay.com
Sejarah lisan didapat dari sumber lisan yang tidak tertulis melainkan disampaikan melalui tuturan seseorang.
Editor: Silmi Nurul Utami

Oleh: Rina Kastori, Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Sejarah adalah ilmu pengetahuan masa lampau. Jejak-jejak masa lampau merupakan sumber sejarah. Berdasarkan sumbernya sejarak digolongkan menjadi beberapa jenis, salah satunya adalah sejarah lisan. 

Apa yang dimaksud dengan sejarah lisan dan apa kelebihan serta kekurangan sumber lisan? Berikut adalah penjelasannya:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengertian sejarah lisan

Sejarah lisan adalah sejarah yang datanya didapat dari sumber lisan. Sumber lisan adalah sumber sejarah berupa tuturan yang tidak tertulis.

Di mana sumber tersebut mengandung seluruh informasi yang dapat dijadikan sebagai dasar untuk merekonstruksi atau menyusun kembali peristiwa masa lalu. 

Baca juga: Contoh Sumber Informasi Lisan dan Tertulis

Jenis sumber sejarah lisan

Jenis data atau sumber sejarah yang tidak tertulis disebut sumber lisan. Sumber lisan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu kesaksian lisan dan tradisi lisan. Pemaparannya yaitu:

Kesaksian lisan

Kesaksian lisan adalah sumber data sejarah lisan yang diungkapkam oleh pelaku yang terlibat secara langsung dalam peristiwa sejarah yang berkaitan. 

Kesaksian lisan biasanya didapat dari wawancara dan disebut sebagai oral history.

Pada saat melakukan wawancara dengan saksi sejarah direkam dan ditranskripsikan ke dalam kertas.

Baca juga: Sumber Sejarah: Pengertian dan Contohnya

Tradisi lisan

Jenis sumber data sejarah lisan selanjutnya adalah tradisi lisan. Tradisi lisan adalah data sejarah berupa pesan, kesaksian, atau tuturan yang diturunkan secara turun-menurun dalam suatu tradisi atau kebudayaan. 

Tradisi lisan disebut sebagai oral tradition dan dapat berbentuk mitos, legenda, dongeng, dan cerita rakyat.

Tradisi lisan lebih sulit untuk dianalisis oleh seorang sejarawan karena perlu menangkap kenyataan di belakang ceritanya yang didukung dokumen seperti arsip atau buku.

Melalui cerita rakyat, nenek moyang atau para pendahulu menjawab berbagai pertanyaan yang muncul dari anak-anak atau cucu-cucu mereka.

Contohnya, ketika hari sudah malam anak-anak tidak diperbolehkan bermain di luar rumah karena akan diculik oleh hantu.

Baca juga: Sejarah Media Menurut McLuhan

Penjelasan ilmiahnya adalah ketika malam dan suasana gelap maka anak-anak akan kesulitan untuk melihat keadaan sekitar.

Anak-anak yang bermain dikhawatirkan akan mengalami kecelakaan atau kehilangan arah untuk pulang.

Sebagai salah satu tradisi lisan, cerita rakyat memiliki banyak nilai-nilai luhur yang berkaitan dengan nilai-nilai budi pekerti, seperti keimanan, jujur, adil, bekerja keras, rendah hati, bekerja sama, keberanian, rela berkorban, tolong-menolong, kerukunan, dan sebagainya. 

Sejarah lisan dalam kenyataannya, memang memberikan berbagai manfaat dalam penelitian sejarah, akan tetapi sejarah lisan juga memiliki kekurangannya sendiri. Berikut kelebihan dan kekurangan sejarah lisan.

Baca juga: Fungsi dan Kegunaan Sejarah

Kelebihan sejarah lisan

Kelebihan dari penelitian sejarah lisan Sejarah lisan memiliki kelebihan dalam penelitian. Adapun kelebihan dari penelitian sejarah lisan, di antaranya: 

  • Pengumpulan data dapat dilakukan dengan adanya komunikasi dari dua arah (antara peneliti dengan tokoh) sehingga jika ada hal yang kurang jelas bisa langsung ditanyakan pada narasumber.
  • Penulisan sejarah menjadi lebih demokratis (terbuka) karena memungkinkan sejarawan untuk mencari informasi dari semua golongan masyarakat (baik rakyat biasa sampai pejabat). 
  • Melengkapi kekurangan data atau informasi yang belum termuat dalam sumber tertulis atau dokumen.

Baca juga: Dimensi Spasial dan Temporal dalam Sejarah

Kekurangan sejarah lisan

Kekurangan dari sejarah lisan, antara lain: 

  • Keterbatasan daya ingat seorang pelaku/saksi sejarah terhadap suatu peristiwa.
  • Memiliki subyektivitas yang tinggi dikarenakan sudut pandang yang berbeda dari masing-masing pelaku dan saksi terhadap sebuah peristiwa. Sehingga mereka akan cenderung memperbesar peranannya dan menutupi kekurangannya.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi