Oleh: Ani Rachman, Guru SDN111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Jagat raya juga disebut juga alam semesta. Terdiri dari ribuan galaksi dan sistem bintang.
Benda di jagat raya, seperti bintang, sebenarnya ada yang bisa dilihat menggunakan mata telanjang, dan ada pula yang harus menggunakan teleskop.
Tahukah kamu, apa itu jagat raya?
Pengertian jagat raya
Jagat raya adalah ruang yang sangat luas dan tidak terbatas. Jagat raya mencakup miliaran benda angkasa.
Alam semesta juga terdiri dari miliaran galaksi, di mana masing-masing dari mereka memiliki banyak bintang.
Tiap benda langit yang bertebaran di jagat raya terikat pada suatu susunan atau kumpulan tertentu. Ada yang bisa dilihat menggunakan mata secara langsung, ada pula yang membutuhkan bantuan teleskop.
Baca juga: 10 Teori Terbentuknya Alam Semesta
Besar kecilnya ukuran benda langit yang terlihat, tergantung pada seberapa jauh jarak benda langit tersebut.
Berikut beberapa pengertian jagat raya menurut para ahli:
- Aristoteles
Jagat raya adalah suatu ruang yang tidak hanya terdiri dari satu lapis langit, tetapi memiliki delapan langit lain di atas bumi.
Menurutnya, langit-langit tersebut terdiri dari kristal yang tembus cahaya.
- Galileo Galilei
"Jagat raya adalah suatu ruang di mana matahari berperan sebagai pusat peredaran atau pusat dari segala bentuk alam raya."
- Philolaus Philolaus
Menurutnya, jagat raya adalah pusat peredaran dari seluruh benda antariksa, ditempati pusat api raksasa melalui sistem yang membentuk lingkaran.
Baca juga: Bisakah Lubang Hitam Menghilang dari Alam Semesta?
- Pythagoras
"Jagat raya adalah suatu ruang tanpa pangkal atau ujung, dan terus-menerus bergerak serta melayang-layang."
Proses terbentuknya jagat raya
Proses terbentuknya jagat raya atau alam semesta beserta proses pengembangannya masih menjadi misteri yang terus dicoba untuk dipecahkan.
Saat ini, ilmuwan masih meneliti bagaimana awal terbentuknya jagat raya. Salah satu teori terkemuka yang membahas hal ini adalah teori Big Bang (ledakan dahsyat).
Menurut teori Big Bang, jagat raya atau alam semesta beserta seluruh isinya, termasuk ruang dan waktu, tercipta akibat ledakan besar.
Sebelum alam semesta tercipta, hanya ada sebuah energi panas yang sangat padat. Hingga suatu hari, energi tersebut mengembang dan meledak.
Pada saat itulah jagat raya hanya dipenuhi energi dan bersuhu sangat panas. Hasil ledakan itulah yang nantinya memadat dan menjadi benda langit seperti yang kita ketahui saat ini.
Baca juga: Teori Big Bang: Hipotesis dan Sejarah Kemunculannya
Teori Big Bang pertama kali dicetuskan pada 1927 oleh Georges Lemaitre, seorang ilmuwan berkebangsaan Belgia.
Teori ini didasarkan pada penelitian bahwa jagat raya ini mengembang dan makin meluas. Seluruh bintang dan planet bergerak seolah-olah benda langit itu berasal dari satu titik.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.