KOMPAS.com – Respirasi dikenal sebagai proses bernapas. Namun, tahukah kamu bahwa fermentasi asam laktat adalah salah satu proses respirasi? Untuk mengetahui alasannya, simaklah penjelasan tentang fermentasi asam laktat di bawah ini!
Pengertian respirasi asam laktat
Pada dasarnya, respirasi adalah reaksi katabolisme yaitu proses untuk menghasilkan energi dari pemecahan molekul kompleks.
Respirasi yang kita kenal sebagai proses bernapas adalah reaksi katabolisme yang memerlukan oksigen.
Namun, ada juga proses respirasi yang tidak menggunakan energi. Fermentasi asam laktat adalah salah satu contohnya.
Sehingga, fermentasi asam laktat adalah proses respirasi yang tidak memerlukan oksigen untuk memecah glukosa menjadi energi.
Baca juga: Tahap-Tahap Proses Katabolisme Karbohidrat
Proses fermentasi asam laktat
Proses fermentasi asam laktat tidak serumit proses respirasi aerob. Berikut adalah tahapannya!
Glikolisis
Seperti halnya respirasi, fermentasi asam laktat diawali dengan glikolisis.
Dilansir dari Chemistry LibreTexts, glikolisis memecah molekul glukosa menjadi dua molekul piruvat dan menghasilkan energi berupa dua ATP dan dua molekul NADH.
Namun tidak seperti respirasi aerob (dengan oksigen), glikolisis tidak dilanjutkan dengan oksidasi, siklus krebs, maupun rantai transpor elektron.
Baca juga: Katabolisme Karbohidrat: Perbedaan Respirasi Aerob dan Anaerob
NADH mentransfer elektronnya pada piruvatProses fermentasi asam laktat dilanjutkan saat NADH mentransfer elektronnya pada molekul organik piruvat.
Dilansir dari Khan Academy, hal tersebut mengubah piruvat menjadi asam laktat terdeprotonasi atau yang disebut sebagai laktat.
Selain menghasilkan asam laktat, proses tersebut juga menghasilkan NAD+.
NAD+ yang diregenerasi akan kembali memulai proses glikolisis untuk menghasilkan energi (ATP) dalam kondisi rendah atau tanpa oksigen.
Baca juga: Mengenal Adenosin Tripospat (ATP) dan Proses yang Membentuknya
Contoh fermentasi asam laktat
Fermentasi asam laktat dilakukan oleh bakteri anaerobik tertentu. Contohnya adalah bakteri pembuatan yoghurt.
Namun, fermentasi asam laktat juga dilakukan oleh hewan mamalia dan manusia saat oksigen hasil respirasi aerobik tidak dapat memenuhi kebutuhan otot.
Hal ini terjadi saat otot-otot pada saat hewan mamalia dan manusia menggunakan ototnya terlalu keras.
Misalnya, saat berlari lebih kencang atau lebih lama dari biasanya.
Otot-otot kaki yang bekerja keras memerlukan suplai energi yang lebih banyak untuk dapat terus bekerja. Sehingga, otot melakukan fermentasi asam laktat untuk memenuhi suplai energi tersebut.
Baca juga: Mekanisme Kontraksi Otot
Fermentasi asam laktat akan terus-menerus memproduksi energi (ATP) yang menggerakkan otot dalam kondisi rendah oksigen.
Namun, konsekuensinya adalah asam laktat akan terus terbentuk pada otot. Akumulasi asam laktat akan menyebabkan rasa sakit dan terbakar pada otot kaki.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.