Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Katak merupakan salah satu hewan amfibi pemakan serangga. Hewan ini sangat mudah ditemukan di Indonesia.
Sebab, katak merupakan hewan yang bisa hidup di tempat lembap dan bersuhu panas. Oleh karena itu, Indonesia sangat cocok menjadi tempat tinggal katak.
Berikut 10 fakta unik tentang katak:
Perbedaan katak dan kodok
Katak dan kodok adalah dua hewan yang sejenis, namun bentuk dan tekstur tubuhnya berbeda.
Istilah katak atau kodok juga merupakan istilah yang tidak formal. Berarti keduanya hanya mencerminkan perbedaan taksonomi.
Katak merupakan istilah untuk spesies yang mempunyai tekstur kulit halus dan lembap. Sedangkan kodok adalah istilah untuk spesies yang berkulit sedikit kasar dan berkutil.
Baca juga: Ciri Khusus pada Katak
Jumlah jari kaki depan dan belakang katak berbeda
Katak memiliki jumlah jari kaki yang berbeda antara kaki depan dan belakang. Kaki depannya mempunyai empat jari, sedangkan kaki belakang memiliki lima jari.
Bentuk kakinya pun juga bervariasi, tergantung habitatnya.
Katak yang hidup di lingkungan basah serta berair, cenderung mempunyai kaki berselaput. Sedangkan katak yang tinggal di area pohon, mempunyai cakram pada kakinya.
Cakram itu memudahkannya untuk memanjat pohon. Beberapa spesies katak juga mempunyai struktur seperti cakar di kaki belakangnya untuk menggali tanah.
Katak adalah ordo terbesar dalam keluarga amfibi
Dalam kelompok amfibi, katak termasuk ordo Anura yang menjadi ordo terbesar ketiga setelah Caudata dan Gymnophiona.
Diperkirakan ada lebih dari enam ribu jenis amfibi, dan 4.380 diantaranya merupakan ordo Anura. Berarti sekitar 73 persen spesies amfibi adalah katak.
Baca juga: Bagaimana Bunyi Suara Hewan? Katak, Anjing, Kera, dan Kura-Kura?
Melompat untuk menghindari predator
Sebagian besar katak mempunyai tungkai belakang yang lebih besar dan berotot. Hal tersebut memungkinkan mereka untuk melompat ke udara dengan mudah.
Beberapa spesies katak yang tidak mempunyai tungkai belakang besar dan berotot, punya keahlian lain, seperti memanjat, berenang, atau meluncur.
Gerakan melompat yang dilakukan katak sebenarnya bertujuan untuk menghindari predator.
Hewan karnivora
Katak adalah hewan pemakan daging atau karnivora. Hewan amfibi ini biasanya memakan serangga dan invertebrata lain.
Bahkan beberapa spesies katak juga ada yang memakan hewan kecil, seperti tikus, burung, dan ular.
Katak menunggu mangsa datang mendekat ke arahnya, untuk kemudian ditangkap. Meski begitu, ada beberapa spesies katak yang lebih memilih mengejar mangsanya.
Baca juga: Daur Hidup Katak
Katak mengalami metamorfosis sempurna
Katak tergolong hewan vertebrata yang mengalami metamorfosis sempurna dalam perkembangannya. Bentuk tubuh katak akan berbeda di setiap siklusnya.
Metamorfosis katak terdiri dari lima fase, yaitu telur, kecebong, berudu empat kaki, katak muda, dan katak dewasa.
Punya suara panggilan yang unik
Katak memiliki suara khas, berfungsi sebagai panggilan untuk sesamanya. Katak membuat panggilan tersebut dengan memaksa udara melewati laring mereka.
Suara itu berguna sebagai panggilan kawin, umumnya terdengar saat musim hujan. Pada musim kawin, katak jantan sering bersuara bersama-sama, hingga terdengar seperti paduan suara.
Punya gendang telinga yang besar
Gendang telinga atau yang biasa disebut tympanum berada di belakang mata katak. Berfungsi mengirimkan gelombang suara ke telinga.
Lewat hal tersebut, telinga bagian dalam katak akan terlindungi dari air juga kotoran.
Baca juga: Amfibi: Ciri-ciri dan Klasifikasinya
Goliath adalah jenis katak terbesar di dunia
Jenis katak goliath (Conraua Goliath) merupakan spesies katak terbesar di dunia. Habitat aslinya berada di Kamerun.
Jika umumnya katak hanya berukuran sekitar 19-23 sentimeter dengan berat 1-3 ons, Goliath bisa tumbuh hingga 33 sentimeter dan berat mencapai 3,3 kilogram.
Terancam punah
Hingga saat ini, tercatat ada sekitar 165 spesies amfibi di seluruh dunia yang sudah punah atau mati, termasuk di dalamnya spesies katak.
Kepunahan tersebut diakibatkan oleh kerusakan habitat, penyakit menular seperti chytridiomycosis, dan pemanasan global.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.