Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Revolusi Industri: Pengertian dan Sejarahnya

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Iurii Motov
Ilustrasi Revolusi Industri.
Editor: Vanya Karunia Mulia Putri

Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Revolusi industri merupakan perubahan di Inggris yang terjadi pada pertengahan abad ke-18, akibat penemuan mesin.

Mulanya, barang keperluan di Inggris dan sekitarnya dibuat dengan tangan atau menggunakan alat sederhana.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Namun, ketika mesin ditemukan, orang mulai menghasilkan barang dengan cepat, hingga jumlahnya melampaui kebutuhan masyarakat.

Pengertian revolusi industri

Revolusi industri adalah keadaan di mana banyak aspek kehidupan berhasil dipengaruhi oleh perubahan global.

Proses produksi barang atau jasa yang awalnya mengalami kesulitan, membutuhkan waktu lama, dan memakan biaya sangat mahal menjadi lebih mudah.

Bahkan tak sedikit pula yang pengerjaannya menjadi lebih cepat, murah, efektif dan efisien.

Baca juga: Revolusi Industri: Sejarah dan Perkembangan

Sejarah revolusi industri

Hingga kini, revolusi industri sudah berlangsung empat kali, yaitu revolusi industri 1.0, revolusi industri 2.0, revolusi industri 3.0, dan revolusi industri 4.0.

Bagaimana sejarah revolusi industri? Berikut penjelasannya:

Revolusi Industri 1.0

Terjadi sekitar tahun 1800 sampai 1900. Inggris merupakan negara yang memelopori lahirnya revolusi industri ini.

Beberapa sektor yang mengawali revolusi ini, antara lain:

Di era industrialisasi dan mekanisasi, inovasi di sektor industri tekstil mengalami perkembangan yang luar biasa. Diawali dengan pembuatan mesin pintal.

Produksi tekstil yang awalnya menggunakan tenaga manusia, berubah menjadi mesin yang membuat prosesnya lebih efisien juga efektif.

Baca juga: Jelaskan Pengaruh Revolusi Industri Terhadap Perubahan Iklim di Bumi!

Sektor ini juga mengalami perkembangan dan kemajuan yang pesat. Adanya inovasi, membuat proses pembuatan besi dan baja lebih murah.

Sektor lain yang juga mengalami perubahan adalah industri transportasi. Sebelumnya, industri barang diangkut menggunakan tenaga hewan.

Namun, setelah ditemukannya mesin uap dan kapal uap, proses pengiriman barang memakai kapal laut dan kereta api.

Revolusi Industri 2.0

Pada periode ini, kemajuan industri terjadi sangat cepat di Inggris, Jerman, Amerika, Perancis, dan Jepang.

Revolusi industri 2.0 dikenal sebagai revolusi teknologi. Karena pada waktu ini terjadi lompatan besar dan radikal dalam perkembangan teknologi juga budaya masyarakat.

Inovasi yang terjadi di era ini merupakan kelanjutan revolusi industri 1.0. Berikut beberapa contohnya:

  • Pengembangan sumber daya energi, seperti minyak bumi dan batu bara
  • Penemuan arus listrik AC dan DC yang berfungsi dalam pembuatan motor listrik
  • Inovasi produksi besi dan baja berskala besar
  • Produksi massal mobil dan pesawat sebagai alat transportasi
  • Penggunaan mesin industri untuk manufaktur
  • Penggunaan telegraf untuk komunikasi jarak jauh
  • Penggunaan teknologi listrik dalam transportasi dan telekomunikasi.

Baca juga: Apa itu Revolusi Industri 4.0?

Revolusi Industri 3.0

Diawali dengan kemunculan teknologi informasi dan elektronik yang masuk ke dunia industri. Misalnya sistem otomatisasi berbasis komputer dan robot.

Peralatan industri sudah tidak dikendalikan oleh manusia, namun diatur oleh komputer atau yang disebut komputerisasi.

Di periode ini muncul inovasi pengembangan perangkat lunak untuk memanfaatkan perangkat keras elektronik.

Banyak penemuan dan pembuatan perangkat elektronik yang bertujuan mengotomatisasi operasional mesin, guna menggantikan operator produksi.

Beberapa contoh revolusi industri 3.0, antara lain:

  • Teknologi komputer
  • Akses internet
  • Peralatan elektronik, seperti smartphone
  • Sistem perangkat lunak (software)
  • Pengembangan sumber energi baru
Revolusi Industri 4.0

Ditandai dengan adanya konektivitas manusia, data, dan mesin dalam bentuk virtual atau cyber physical.

Baca juga: Revolusi Industri dan Dampaknya bagi Indonesia

Perkembangan ini membawa perubahan sangat cepat yang bertujuann meningkatkan kualitas kehidupan.

Di era revolusi industri 4.0, otomatisasi di segala bidang untuk mencapai produktivitas yang lebih efektif dan efisien, sangat mungkin terjadi.

Penerapan sistem informasi rantai pasokan digital ke segala unit kerja akan meminimalkan peran manusia sebagai operator.

Secara umum, era ini akan mengganti peran tenaga manusia dari operator menjadi seorang ahli berkompetensi tinggi.

 

Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi