Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan Tanda Hubung dan Tanda Pisah

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Vanya Karunia Mulia Putri
Ilustrasi perbedaan tanda hubung dan tanda pisah, perbedaan penggunaan tanda hubung dan tanda pisah.
|
Editor: Vanya Karunia Mulia Putri

KOMPAS.com - Tanda baca adalah simbol yang digunakan untuk menerangkan sebuah kata dan frasa, juga menjelaskan intonasi dan jeda.

Ada banyak tanda baca dalam bahasa Indonesia yang bisa digunakan sesuai fungsinya. Salah dua contohnya, yakni tanda pisah (—) dan tanda hubung (-).

Dilihat dari bentuknya, tanda baca ini terlihat serupa.
Apa perbedaan tanda hubung dan tanda pisah?

Perbedaan yang paling menonjol antara kedua tanda baca ini adalah penggunaannya. Berikut penjelasan tentang perbedaan pengunaan tanda pisah dan tanda hubung:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penggunaan tanda hubung

Dilansir dari situs EYD V - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), tanda hubung digunakan untuk:

Contoh:

Ada banyak cara yang bisa dilakukan. Sa-
lah satunya, yakni membaca dan menulis.

Baca juga: Tanda Baca dan Penggunaannya dalam Kalimat

Contoh:

Anak-anak
Berulang-ulang
Mengorek-ngorek
Anai-anai.

Contoh:

14-11-2022 (tanggal, bulan, dan tahun)
I-n-d-o-n-e-s-i-a (huruf yang dieja satu demi satu)
1-2 (skor pertandingan).

Contoh:

Meng-urus (merawat atau mengatur)
Dua-puluh-lima-ribu (25x1.000).

Contoh:

se-Indonesia
tahun 1990-an.

Baca juga: Aturan Tanda Baca Petik (“…”)

  • Tanda hubung tidak digunakan di antara huruf dan angka jika angkanya melambangkan jumlah huruf

Contoh:

P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)
BP2MI (Badan Perlindungan Pekerja MIgran Indonesia).

  • Tanda hubung digunakan untuk merangkai unsur bahasa Indonesia dengan bahasa daerah, bahasa asing, atau slang

Contoh:

mem-back up
di-bokisin.

  • Menandai imbuhan atau bentuk terikat yang menjadi obyek bahasan

Contoh:

Bentuk terikat pasca- berasal dari bahasa Sanskerta
Imbuan pe- pada pekerja, berarti pelaku.

  • Menandai dua unsur yang merupakan satu kesatuan

Contoh:

Suami-istri
Soekarno-Hatta.

Baca juga: Apa itu Tanda Baca Elipsis?

Penggunaan tanda pisah

Menurut Yunita T. Winarto, dkk dalam buku Karya Tulis Ilmiah Sosial: Menyiapkan, Menulis, dan Mencernanya (2016), banyak yang masih keliru dengan penggunaan tanda pisah.

Penggunaan tanda baca ini harus dirapatkan dengan kata atau huruf yang mengapitnya. Berikut penjelasan soal penggunaan tanda pisah:

  • Mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian utama kalimat

Contoh:

Kemerdekaan bangsa itu—saya yakin akan tercapai.
Keberhasilan itu—kita sependapat—bahwa bisa dicapai jika mau bekerja keras.

  • Mengapit keterangan atau penjelasan yang merupakan bagian utama kalimat dan bisa saling menggantikan dengan bagian yang dijelaskan

Contoh:

Soekarno-Hatta—Proklamator Kemerdekaan RI—diabadikan menjadi nama jalan di beberapa kota di Indonesia.

Gerakan Pengutamaan Bahasa Indonesia—amanat Sumpah Pemuda—harus terus digelorakan.

  • Digunakan di antara dua bilangan, tanggal (hari, bulan, tahun), atau tempat yang berarti 'sampai dengan' atau 'sampai ke'

Contoh:

Tahun 2019—2022
Jogja—Semarang.

Baca juga: Sejarah Munculnya Tanda Baca pada Tulisan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: EYD V
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi