KOMPAS.com - Tanda baca adalah simbol yang digunakan untuk menerangkan sebuah kata dan frasa, juga menjelaskan intonasi dan jeda.
Ada banyak tanda baca dalam bahasa Indonesia yang bisa digunakan sesuai fungsinya. Salah dua contohnya, yakni tanda pisah (—) dan tanda hubung (-).
Dilihat dari bentuknya, tanda baca ini terlihat serupa.
Apa perbedaan tanda hubung dan tanda pisah?
Perbedaan yang paling menonjol antara kedua tanda baca ini adalah penggunaannya. Berikut penjelasan tentang perbedaan pengunaan tanda pisah dan tanda hubung:
Penggunaan tanda hubung
Dilansir dari situs EYD V - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), tanda hubung digunakan untuk:
- Menandai bagian kata yang terpenggal oleh pergantian baris
Contoh:
Ada banyak cara yang bisa dilakukan. Sa-
lah satunya, yakni membaca dan menulis.
Baca juga: Tanda Baca dan Penggunaannya dalam Kalimat
- Menyambung unsur bentuk ulang
Contoh:
Anak-anak
Berulang-ulang
Mengorek-ngorek
Anai-anai.
- Menyambung tanggal, bulan, dan tahun dalam bentuk angka
- Menyambung huruf dalam kata yang dieja satu demi satu
- Menyatakan skor pertandingan
Contoh:
14-11-2022 (tanggal, bulan, dan tahun)
I-n-d-o-n-e-s-i-a (huruf yang dieja satu demi satu)
1-2 (skor pertandingan).
- Memperjelas hubungan bagian kata
Contoh:
Meng-urus (merawat atau mengatur)
Dua-puluh-lima-ribu (25x1.000).
- Merangkai unsur yang berbeda, yakni di antara huruf kapital dan nonkapital, serta huruf dan angka
Contoh:
se-Indonesia
tahun 1990-an.
Baca juga: Aturan Tanda Baca Petik (“…”)
- Tanda hubung tidak digunakan di antara huruf dan angka jika angkanya melambangkan jumlah huruf
Contoh:
P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)
BP2MI (Badan Perlindungan Pekerja MIgran Indonesia).
- Tanda hubung digunakan untuk merangkai unsur bahasa Indonesia dengan bahasa daerah, bahasa asing, atau slang
Contoh:
mem-back up
di-bokisin.
- Menandai imbuhan atau bentuk terikat yang menjadi obyek bahasan
Contoh:
Bentuk terikat pasca- berasal dari bahasa Sanskerta
Imbuan pe- pada pekerja, berarti pelaku.
- Menandai dua unsur yang merupakan satu kesatuan
Contoh:
Suami-istri
Soekarno-Hatta.
Baca juga: Apa itu Tanda Baca Elipsis?
Penggunaan tanda pisah
Menurut Yunita T. Winarto, dkk dalam buku Karya Tulis Ilmiah Sosial: Menyiapkan, Menulis, dan Mencernanya (2016), banyak yang masih keliru dengan penggunaan tanda pisah.
Penggunaan tanda baca ini harus dirapatkan dengan kata atau huruf yang mengapitnya. Berikut penjelasan soal penggunaan tanda pisah:
- Mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian utama kalimat
Contoh:
Kemerdekaan bangsa itu—saya yakin akan tercapai.
Keberhasilan itu—kita sependapat—bahwa bisa dicapai jika mau bekerja keras.
- Mengapit keterangan atau penjelasan yang merupakan bagian utama kalimat dan bisa saling menggantikan dengan bagian yang dijelaskan
Contoh:
Soekarno-Hatta—Proklamator Kemerdekaan RI—diabadikan menjadi nama jalan di beberapa kota di Indonesia.
Gerakan Pengutamaan Bahasa Indonesia—amanat Sumpah Pemuda—harus terus digelorakan.
- Digunakan di antara dua bilangan, tanggal (hari, bulan, tahun), atau tempat yang berarti 'sampai dengan' atau 'sampai ke'
Contoh:
Tahun 2019—2022
Jogja—Semarang.
Baca juga: Sejarah Munculnya Tanda Baca pada Tulisan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.