Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Upacara Puputan Adat Jawa 

Baca di App
Lihat Foto
canva.com
Ilustrasi adat Jawa
Editor: Serafica Gischa

Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi 

 

KOMPAS.com - Upacara Puputan atau dhautan bagi masyarakat Jawa merupakan upacara yang dilakukan dalam rangkaian upacara kelahiran seorang anak.

Upacara ini dilaksanakan pada sore hari ketika tali pusar si bayi telah putus atau lepas (puput atau dhaut artinya lepas). 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waktu yang diperlukan untuk penyelenggaraan Puputan tidak dapat ditentukan secara pasti. Hal itu bergantung kepada lama tidaknya tali pusar si bayi lepas dengan sendirinya.

Upacara ini diselenggarakan dengan mengadakan kenduri atau selamatan yang dihadiri oleh kerabat dan tetangga terdekat. 

Sesaji (makanan) yang disediakan dalam upacara Puputan, antara lain nasi gudangan yang terdiri dari nasi dengan lauk pauk, sayur mayur, dan parutan kelapa, bubur merah, bubur putih, dan jajanan pasar.

Baca juga: Mengenal Upacara Tedak Siten, Tradisi Masyarakat Jawa

Tata cara Upacara Puputan

Upacara Puputan biasanya ditandai dengan dipasangnya sawuran (bawang merah, dlingo bengle yang dimasukkan ke dalam ketupat), dan aneka macam duri kemarung di sudut-sudut kamar bayi. 

Selain saluran dipasang juga daun nanas yang diberi warna hitam putih (bergaris-garis), daun apa-apa, awar-awar, girang, dan daun duri kemarung.

Di halaman rumah dipasang tumbak Sewu, yaitu sapu lidi yang didirikan dengan tegak. Di tempat tidur si bayi diletakkan benda-benda tajam seperti pisau dan gunting.

Rangkaian upacara Puputan didahului dengan upacara sepasar. Sepasar merupakan satu rangkaian hari Jawa yang berumur lima hari, yaitu pon, Wage, Kliwon, Legi, dan pahing.

Upacara sepasaran merupakan upacara yang menandakan si bayi telah berumur sepasar (5 hari). 

Sebagian masyarakat mengadakan upacara sepasaran dengan sederhana, yaitu mengadakan kenduri atau selamatan dan dihadiri oleh keluarga dan tetangga terdekat.

Setelah acara kenduri, tetangga yang menghadiri akan membawa pulang makanan yang telah disediakan oleh pihak keluarga. 

Namun, beberapa daerah di pulau Jawa menganggap upacara sepasaran upacara yang paling meriah dalam rangkaian upacara kelahiran anak.

Upacara pasaran tersebut diadakan secara besar-besaran sesuai kemampuan keluarga masing-masing dan biasanya disertai dengan pemberian nama si bayi.

Baca juga: Mengenal Kebudayaan Suku Jawa 

Makna Upacara Puputan

Dalam upacara Puputan atau dhautan terdapat makna atau lambang yang antara lain: 

Baca juga: 6 Provinsi di Pulau Jawa

 

Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi