Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Kerja Kincir Angin

Baca di App
Lihat Foto
Dok. PT UPC Sidrap Bayu Energi
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap di Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan. PLTB berkapasitas 75 megawatt ini merupakan salah satu dari sejumlah proyek hijau yang didanai oleh PT Bank BTPN Tbk yang menjadi PLTB pertama dan terbesar di Indonesia.
|
Editor: Vanya Karunia Mulia Putri

KOMPAS.com - Kincir angin lazim digunakan pada PLTB atau Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, untuk menggerakkan generator.

PLTB merupakan pembangkit listrik yang ramah lingkungan, karena menggunakan energi alternatif, yakni angin.

Bagaimana cara kerja kincir angin?

Dilansir dari situs Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, kincir angin digerakkan oleh tenaga angin yang berada di sekitarnya.

Untuk mengetahui lebih lanjut soal cara kerjanya, berikut struktur kincir angin:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Energi Angin: Pengertian dan Manfaatnya bagi Kehidupan Manusia

Bagaimana cara kerja kincir angin? Jelaskan!

Dikutip dari buku Kincir Angin Membelah Bukit Pabbaresseng Kabupaten Sidenreng Rappang (2020) oleh Akmal dan Rahmat Ahmad, berikut cara kerja kincir angin:

 

Cara kerja kincir angin yang paling pertama adalah memperlambat kecepatan gerakan angin lewat bilahnya.

Kincir angin yang digerakkan oleh angin kemudian menyimpan energi ini pada bagian bilahnya.

Bilah yang terhubung pada poros penggerak, akan berputar pelan dan mengirimkan tenaga pemutar ke gearbox.

Cara kerja kincir angin yang selanjutnya adalah gearbox menyesuaikan tenaga pemutar sesuai kecepatan angin.

Putaran kincir akan bertambah cepat seiring pertambahan tenaga. Pada saat itulah, generator yang terhubung pada gearbox akan menghasilkan listrik.

Baca juga: Manfaat Angin dalam Kehidupan Sehari-hari

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber: ESDM
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi