Oleh: Rina Kastori, Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Salah satu penyebab utama terjadinya konflik adanya perbedaan. Mulai dari perbedaan pandangan, latar belakang budaya, kepentingan, hingga nilai-nilai secara cepat.
Disadur dari buku Perilaku Organisasi (2020), Robbins mengatakan konflik adalah proses seseorang menyadari bahwa pihak lain akan mempersuasi ke arah negatif terhadap orang lain.
Berikut empat penyebab terjadinya konflik yang dirangkum dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, yaitu:
Perbedaan individu
Manusia adalah individu yang unik. Manusia yang lahir dari dalam satu rahim pun memiliki banyak perbedaan.
Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial. Sebab, dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya.
Sebagai contoh, para siswa dalam satu kelas tentu berbeda tanggapannya ketika mendengarkan musik dangdut. Ada yang merasa terganggu karena suara gendang, tetapi ada pula yang merasa terhibur.
Baca juga: Akibat-akibat Konflik Sosial
Perbedaan latar belakang kebudayaan
Orang dibesarkan dalam lingkungan kebudayaan yang berbeda-beda. Dalam ruang yang lebih luas, berbagai kelompok kebudayaan bisa saja memiliki nilai- nilai dan norma-norma sosial yang berbeda-beda.
Perbedaan-perbedaan inilah yang dapat mendatangkan konflik sosial, sebab kriteria tentang sopan-tidak sopan, pantas-tidak pantas, atau bahkan berguna atau tidak bergunanya sesuatu baik itu benda fisik maupun nonfisik bisa berbeda-beda.
Perbedaan kepentingan
Bentrokan kepentingan dapat terjadi di bidang ekonomi, politik, dan sebagainya. Hal ini karena setiap individu memiliki kebutuhan dan kepentingan yang berbeda dalam melihat atau mengerjakan sesuatu.
Manusia memiliki perasaan, pendirian, maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda. Dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda.
Kadang-kadang orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda. Konflik akibat perbedaan kepentingan ini dapat pula menyangkut bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Begitu pula dapat terjadi antarkelompok atau antara kelompok dan individu.
Baca juga: Pengertian Konflik Menurut Para Ahli
Perubahan-perubahan nilai yang cepat
Perundang-undangan atau peraturan yang sifatnya mengubah kebiasaan masyarakat biasanya dilakukan melalui berbagai kajian terlebih dahulu. Hal ini dilakukan supaya masyarakat tidak kaget dengan perubahan yang tiba-tiba terjadi.
Sebagai contoh, peraturan merokok di tempat umum. Pemerintah tidak langsung memberlakukannya di seluruh masyarakat Indonesia, tetapi di beberapa tempat yang terbatas terlebih dahulu, lalu perlahan-lahan terus meluas dalam rangka memberi kesempatan kepada masyarakat untuk memahami peraturan tersebut.
Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan itu akan menyebabkan konflik sosial.
Suatu konflik mempunyai kecenderungan atau kemungkinan untuk mengadakan penyesuaian kembali norma-norma dan hubungan-hubungan sosial dalam kelompok bersangkutan dengan kebutuhan individu maupun bagian-bagian kelompok tersebut.
Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.