KOMPAS.com- Frasa merupakan kumpulan kata yang minimal terdiri dari dua kata dalam satu pola. Frasa tidak memiliki predikat.
Dilansir dari buku Sintaksis Bahasa Indonesia (2021) oleh Tri Mahajani dan kawan-kawan, jenis-jenis frasa dibedakan menjadi beberapa kelompok, yaitu:
- Frasa berdasarkan bentuk makna yang menjadi unsur inti
- Frasa berdasarkan jenis kata yang menjadi unsur inti
- Frasa berdasarkan maknanya
Baca juga: Frasa Preposisi: Pengertian dan Contohnya
Berikut penjelasannya:
Berdasarkan bentuk makna yang menjadi unsur inti
Frasa berdasarkan bentuk makna yang menjadi unsur inti, dibedakan menjadi endosentrik dan eksosentrik:
Frasa endosentrik adalah frasa yang memiliki distribusi yang sama dengan unsurnya, baik semua maupun salah satu darinya.
Artinya, frasa endosentrik memiliki unsur-unsur yang berkedudukan sertara dan bertingkat.
- Setara
Frasa setara merupakan frasa yang memiliki kesetaraan. contoh :
Bendera merah putih berkibar
Merah putih merupakan frasa setara karena dua kata tersebu mengalami kesetaraan. Jika salah satu kata dihilangkan kalimat tersebut masih bisa berdiri. Misalnya bendera merah berkibar, bendera putih berkibar.
- Bertingkat
Frasa bertingkat adalah frasa yang salah satu unsurnya menjabat sebagai inti atau diterangkan (d) dan penjelas atau menerangkan (m).
Contoh:
Kakek membeli sepatu baru dipasar
Sepatu baru merupakan frasa bertingkat. Sepatu menduduki jabatan inti (d) karena kata sepatu bisa berdiri sendiri
Kakek membeli sepatu
Baru menduduki jabatan perjelas (m) karena baru tidak dapat berdiri sendiri tanpa sepatu.
Baca juga: Frasa: Pengertian dan Kedudukannya dalam Kalimat
Frasa eksosentrik merupakan frasa yang selalu bergantung dengan pasangannya dan tidak dapat berdiri sendiri.
Frasa eksosntrik tidak dapat menggantikan kedudukan frasa itu secara keseluruhan. Frasa eksosentrik biasanya didahului oleh kata depan seperti ke, di, dari.
Contoh:
Ibu membeli jeruk dipasar
Frasa di pasar merupakan frasa eksosentris karena tidak dapat berdiri sendiri tanpa pasar dan sebaliknya pasar tidak dapat berdiri sendiri tanpa di.
Berdasarkan jenis kata yang menjadi unsur intinya
Frasa berdasarkan jenis kata yang menjadi unsur intinya, terbagi dalam:
- Frasa nominal adalah frasa yang memiliki unsur inti berupa kata benda. Contohnya rumah besar ( inti atau yang diterangkan adalah rumah )
- Frasa verba yaitu frasa yang memiliki unsur inti berupa kata kerja. Contohnya sedang makan ( berintikan kata kerja makan )
- Frasa adjektiva merupakan frasa yang memiliki unsur inti kata sifat. Contohnya sangat cantik ( berintikan kata sifat yang cantik )
- Frasa preposisi adalah frasa yang didahului preposisi atau kata depan dan tidak mempunyai inti. Contohnya, di kantor, ke terminal
- Frasa numeral yakni frasa yang menyatukan suatu bilangan atau jumlah tertentu. Contohnya, dua ekor
Baca juga: Jenis-Jenis Frasa dan Contoh Kalimatnya
Berdasarkan maknanya
Jenis-jenis frasa berdasarkan maknanya, yaitu:
- Frasa ambiguitas
Frasa ambiguitas merupakan frasa yang memiliki lebih dari satu makna.
Contoh :
Lukisan ayah dipajang di dinding
Frasa lukisan ayah merupakan frasa yang memiliki lebih dari satu makna, yaitu :
-
- Lukisan milik ayah
- lukisan gambar ayah
- lukisan bauatan ayah
- Frasa idiomatis
Frasa Idiomatis merupakan frasa yang berarti ungkapan dan bermakna konotasi. Contohnya, panjang tangan, bunga desa, meja hijau, kambing hitam, banting tulang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.