KOMPAS.com - Tidak semua orang memiliki tingkat empati yang sama, ada yang mudah untuk berempati dengan orang lain dan ada pula yang kesulitan untuk bisa menempatkan diri di posisi orang lain.
Empati berperan meningkatkan sifat kemanusiaan, keadaban dan moralitas untuk menimbulkan rasa simpati dan perhatian terhadap orang lain.
Berikut penjelasan mengenai makna empati:
Pengertian empati
Pengertian empati adalah proses seseorang merasa tertarik kepada pihak lain sehingga mampu merasakan apa yang dialami, dilakukan, dan diderita olehnya sehingga menimbulkan sebuah tindakan untuk mengurangi kesulitan yang sedang dialami oleh orang lain.
Dalam kehidupan sehari-hari, empati erat kaitannya dengan sifat simpati, yaitu perasaan tertarik kepada orang lain karena sikap, penampilan, wibawa, atau perbuatannya.
Kedua sifat ini memang saling berhubungan satu sama lain serta memiliki makna yang hampir sama, namun sifat empati memiliki perasaan yang lebih dalam daripada sifat simpati.
Empati termasuk dalam perasaan yang positif yang memberikan kontribusi pada perkembangan moral remaja.
Baca juga: Bedanya Simpati dan Empati
Ciri-ciri empatiBerikut adalah ciri-ciri empati, yaitu:
- Mendengarkan bicara orang lain dengan baik, artinya individu mampu memberi perhatian dan menjadi pendengar yang baik dari segala permasalahan yang diungkapkan orang lain kepadanya.
- Menerima sudut pandang orang lain, artinya individu mampu memandang permasalahan dari titik pandang orang lain sehingga akan menimbulkan toleransi dan kemampuan menerima perbedaan.
- Peka terhadap perasaan orang lain, artinya individu mampu membaca perasaan orang lain dari isyarat verbal dan non verbal, seperti nada bicara, ekspresi wajah, gerak, dan bahasa tubuh yang lain.
Baca juga: Perbedaan Toleransi dan Simpati
Faktor empati
Ada beberapa faktor yang memengaruhi empati, sebagai berikut:
- Sosialisasi
Melakukan sosialisasi akan membawa seseorang untuk terlibat pada sejumlah emosi, karena akan melihat keadaan orang lain dan akan.
- Perkembangan kognitif berpikir tentang orang lain
Empati dapat berkembang seiring dengan perkembangan kognitif yang mengarah kepada kematangan kognitif, sehingga dapat melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain (berbeda).
- Mood dan feeling
Situasi perasaan seseorang ketika berinteraksi dengan lingkungannya akan mempengaruhi cara seseorang dalam memberikan respon terhadap perasaan dan perilaku orang lain.
- Situasi dan tempat
Situasi dan tempat tertentu dapat memberikan pengaruh terhadap proses empati seseorang. Pada situasi tertentu seseorang dapat berempati lebih baik dibanding situasi yang lain.
- Komunikasi
Pengungkapan empati dipengaruhi oleh komunikasi (bahasa) yang digunakan seseorang. Perbedaan bahasa dan ketidakpahaman tentang komunikasi yang terjadi akan menjadi hambatan dalam proses empati.
Baca juga: Manfaat Tenggang Rasa dalam Kehidupan Sehari-hari
Referensi:
- Prihanti, Gita Sekar. Empati dan Komunikasi. 2014. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.
- Singgih, Gunarsa. Konseling dan Psikoterapi. 2007. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.