KOMPAS.com - Keterampilan menyimak adalah keterampilan bahasa pertama yang dikuasai oleh tiap individu. Keterampilan ini dilakukan secara tidak sadar.
Menyimak diartikan sebagai proses pemahaman bahasa lisan yang bersifat reseptif (menerima pesan).
Menyimak adalah proses mendengarkan ungkapan atau lambang lisan dengan penuh pemahaman, perhatian, apresiasi, dan interpretasi.
Tujuannya untuk menangkap isi atau pesan, serta memahami komunikasi yang disampaikan penutur lewat ujaran atau tuturan.
Pada dasarnya pengembangan keterampilan menyimak dibedakan menjadi empat tataran pokok.
Baca juga: Menyimak: Pengertian Para Ahli dan Tujuannya
Jelaskan keempat tataran pokok tersebut!
Menurut Soedjiatno, empat tataran pokok dalam keterampilan menyimak adalah:
Tataran identifikasi
Merupakan tahap awal atau pengenalan.
Tataran ini termasuk pengenalan jenis bunyi, bahasa, kata, frasa, dan struktur kalimat, dengan mempertimbankan waktu, modifikasi, maupun logika.
Pada tataran ini juga dikenal intonasi, jeda, nada, dan tekanan.
Tataran identifikasi dan seleksi tanpa retensi
Dalam tahap ini, penyimak diharapkan bisa mengenal dan memahami bunyi, tetapi belum dituntut untuk retensi (menyimpan dan memproduksikan) hasil pemahaman itu.
Jadi, penyimak masih berada dalam tahap pengenalan dan pemahaman maksud ujaran, di mana mereka belum dituntut untuk mengingat dan mengujarkan.
Baca juga: 4 Fungsi Bahasa sebagai Alat Komunikasi
Tataran identifikasi dengan seleksi terpimpin dan retensi jangka pendek
Penyimak dituntut untuk mengenal bunyi-bunyi dan memahaminya.
Meski kemampuan mengingatnya belum kuat, mereka sudah bisa mengidentifikasi bunyi, memahami pesan, dan mengingat sedikit saat mencocokan jawaban yang tepat dan salah.
Tataran identifikasi dengan seleksi dan retensi jangka panjang
Dalam tahapan ini, penyimak dituntut mengenal bunyi yang panjang, memahami makna pesan secara tepat, dan mengingat dalam jangka waktu lama.
Pada tataran tahap akhir ini, penyimak harus bisa menyimak obrolan panjang, seperti bacaan cerita menarik, surat kabar, ujaran ekspresif, percakapan telepon, puisi, drama, dan lainnya.
Referensi:
Maruti, Endang Sri. 2015. Pembelajaran Bahasa jawa. Magetan: CV. AE Media Grafika.
Rahmawati, Lusiari. 2016. Pengaruh Keterampilan Menyimak Cerpen Terhadap Kemampuan Menulis Isi Cerpen. Skripsi: Universitas Negeri Semarang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.