Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penggolongan Reaksi berdasarkan Perubahan Bilangan Oksidasi

Baca di App
Lihat Foto
chem.libretexts.org
Perubahan bilangan oksidasi pada reaksi pembentukan besi (III) klorida.
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com - Biloks atau bilangan oksidasi unsur adalah bilangan yang menunjukkan sumbangan muatan suatu atom unsur pada molekul atau ion yang dibentuknya.

Bilangan oksidasi suatu unsur pada suatu senyawa umumnya sama dengan jumlah elektron yang dilepas atau dipasangkan oleh satu atom unsur pada senyawa tersebut. 

Unsur yang melepas elektron memiliki bilangan oksidasi bertanda positif, sedangkan yang menangkap elektron bertanda negatif. 

Bilangan oksidasi digunakan untuk mengekspresikan persamaan reaksi setengah yang terjadi dalam reaksi oksidasi dan reduksi.

Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Bilangan Oksidasi?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penggolongan reaksi berdasarkan perubahan bilangan oksidasi terbagi menjadi 4, yaitu:

Reaksi bukan redoks

Pada reaksi bukan redoks, bilangan oksidasi setiap unsur dalam reaksi tidak berubah (tetap).

Contoh:

CaO  +  2HCl  →  CaCl  +  H2O

+2-2    +1-1      +2-1     +1-2

Reaksi di atas merupakan bukan reaksi redoks, karena bilangan oksidasi setiap unsur sebelum dan sesudah reaksi tidak berubah (tetap).

Baca juga: 3 Konsep Dasar Reaksi Redoks

Reaksi redoks

Pada reaksi redoks terjadi peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi pada unsur yang terlibat dalam reaksi.

Contoh:

Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Reduktor?

Fe (reduktor) mengalami oksidasi, bilangan oksidasinya berubah dari 0 menjadi +2.

Sedangkan H2SO4 (oksidator) mengalami reduksi, bilangan oksidasinya berubah dari +1 menjadi 0.

Reaksi autoredoks (reaksi disproporsionasi)

Reaksi ini merupakan reaksi yang oksidator maupun reduktornya merupakan zat yang sama.

Contoh:

  • Oksidator: I2
  • Reduktor: I2
  • Hasil reduksi: NaI
  • Hasil oksidasi: NaIO3

I2 berperan sebagai oksidator sekaligus reduktor sehingga reaksi tersebut disebut reaksi autoredoks.

Baca juga: Reaksi Disproporsionasi: Pengertian, Syarat, dan Contohnya

Reaksi konproporsionasi

Reaksi konproporsionasi merupakan kebalikan dari reaksi disproporsionasi, yaitu reaksi redoks yang hasil oksidasi dan hasil reduksinya merupakan zat yang sama.

Contoh:

Reaksi di atas hasil oksidasi dan hasil reduksinya merupakan zat yang sama, yaitu asam klorida (HCl), sehingga reaksi di atas disebut reaksi konproporsionasi.

Baca juga: Reaksi Oksidasi Reduksi dan Konsep Redoks

Referensi:

  • Sulastri, dan teman-teman. Kimia Dasar. 2017. Aceh: Syiah Kuala University Press.
  • Sandra, Lovi dan teman-teman. Kimia Dasar. 2022. Padang: Global Eksekutif Teknologi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi