KOMPAS.com - Haloalkana merupakan senyawa turunan alkana dengan satu atau lebih atom H-nya diganti oleh halogen.
Senyawa haloalkana mengikat atom halogen, yaitu F, Cl, Br, atau I. Senyawa haloalkana memiliki sifat-sifat yang menjadi ciri khas dari senyawa tersebut.
Selain itu, senyawa haloalkana juga memiliki banyak kegunaaan bagi kehidupan sehari-hari.
Bagaimana sifat dan kegunaan senyawa haloalkana? Berikut adalah penjelasannya!
Baca juga: Apa Itu Senyawa Alkana?
Sifat senyawa haloalkana
Senyawa haloalkana memiliki titik tidik lebih tinggi dibandingkan dengan alkana dengan jumlah atom karbon yang sama.
Haloalkana sulit untuk larut dalam air. Haloalkana suku rendah berwujud air, sedangkan haloalkana suku tinggi berwujud cair sampai padat.
Haloalkana juga dapat mengalami beberapa reaksi, yaitu:
- Bereaksi dengn logam Mg membentuk senyawa grignard
Contoh:
CH3-CH2Br+Mg→CH3-CH2MgBr
Baca juga: Pengertian Alkana, Alkena, dan Alkuna
- Bereaksi dengan logam Na membentuk garam natrium.
Alkil yang bergabung membentuk hidrokarbon yang mempunyai jumlah atom C dua kali jumlah atom semula.
Contoh:
2CH3+CH2-CH2Br+2Na→CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3+2NaBr
- Bereaksi dengan natrium alkoholat membentuk eter
Contoh:
CH3Cl+CH3-ONa→CH3-O-CH3+NaCl
- Jika direduksi, maka akan menghasilkan alkana
Contoh:
CH3Br+H2→CH4+HBr
Baca juga: Contoh Reaksi Reduksi
- Bereaksi dengan KOH membentuk alkena
Contoh:
CH3-CH2-CH2Br+KOH→CH2=CH-CH3+H20+KBr
- Bereaksi dengan AgOH membentuk alkohol
Contoh:
CH3-CH2Cl+AgOH→CH3-CH2OH+AgCl
- Bereaksi dengan KCN membentuk alkil sianida
Contoh:
CH3-CH2Br+KCN→CH3-CH2CN+KBr
- Bereaksi dengan AgNO2 membentuk alkil nitrit
Contoh:
CH3-CH2Cl+AgNO2→CH3-CH2-No2+AgCl
Baca juga: Unsur Halogen: Pengertian dan Sifatnya
- Jika dihidrolisis menghasil alkohol
Contoh:
CH3-CH2-CH2Br+H2O→HBr+CH3-CH2-CH2-OH
Kegunaan senyawa haloalkana
Senyawa haloalkana yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari di antaranya kloroform (CHCI3), iodoform (CHI3), karbon tetraklorida (CCI4), freon (CCI2F2), dan fosgen (COCI2).
- Kloroform (CHCI3)
Kloroform diperoleh dengan mereaksikan etanol dengan Cl2 dan KOH atau kapur klor. Cl2 berfungsi untuk mengoksidasi etanol menjadi etanal.
Etanal dengan Cl2 membentuk trikloroetanal (kloral). Dalam lingkungan basa, kloral diubah menjadi kalium metanoat dan kloroform.
Baca juga: Unsur Halogen: Jenis, Fungsi, dan Manfaatnya
Kloroform bersifat anestesi sehingga banyak dimanfaatkan di bidang kedokteran sebagai obat bius.
Namun, kloroform sering disalahgunakan dalam pembuatan parfum, yaitu dengan mencampurkannya dalam minyak wangi.
- lodoform (CHI3)
lodoform merupakan kristal padat berwarna kuning dan berbau khas. Iodoform digunakan di bidang kedokteran sebagai antiseptik.
Baca juga: Mengapa Karbon Monoksida Merupakan Polutan yang Berbahaya?
- Karbon tetraklorida (CCI4)
Karbon tetraklorida merupakan zat cair yang tidak berwarna dan lebih berat daripada air. Uap CCl4 tidak mudah terbakar dan noneksplosit.
Senyawa CCI4 dibuat dengan mereaksikan kloroform (CHCI3) dengan Cl2. Kloroform dapat juga dibuat dengan mereaksikan gas klorin dengan berbagai logam.
CHCl3+Cl2→CCl4+HCl
Dalam rumah tangga, CCl4 digunakan untuk menghilangkan noda-noda minyak atau lemak yang menempel pada pakaian.
CCl4 dahulu juga banyak digunakan sebagai bahan pemadam kebakaran (extinguisher) serta pelarut lemak, lilin, damar, dan protein.
Baca juga: Kekhasan Atom Karbon
- Freon (CCI2F2)
Freom merupakan senyawa haloalkana yang sangat stabil, tidak berbau, mudah menguap, tidak mudah terbakar, dan mempunyal toksisitas rendah.
Freon banyak digunakan untuk keperluan-keperluan berikut:
- Pelarut lemak minyak, dan damar
- Bahan pendingin pada freezer dan AC Karena mempunyai titik didih-30°C
- Sebagai aerosol pada hair spray dan body spray
Baca juga: Contoh Koloid Aerosol dalam Kehidupan Sehari-hari
Referensi:
- Mawarnis, Elvy Rahmi. Kimia Dasar. 2021. Yogyakarta: Deepublish.
- Handayani, Estiningsih Tri. Kimia Dasar. 2022. Tanggerang Selatan: Pascal Books.