KOMPAS.com – Bunyi adalah salah satu obyek pembelajaran fonologi dalam bidang linguistik. Bunyi terjadi ketika udara mengalami hambatan pada alat bicara.
Bunyi bahasa muncul karena ada tidaknya hambatan atau proses artikulasi dalam alat ucap. Dalam fonologi, pembagian bunyi bahasa terdiri dari vokal, diftong, dan konsonan.
Ketiga pembagian tersebut dibedakan berdasarkan ada tidak rintangan terhadap arus udara dalam saluran suara. Berikut penjelasannya:
Vokal
Vokal adalah bunyi bahasa yang tidak mengalami hambatan dalam pembentukannya.
Sebutkan klasifikasi vokal yang kamu ketahui!
Vokal dibedakan menjadi tiga jenis berdasarkan bentuk bibir, tinggi rendah posisi lidah, dan maju mundurnya lidah.
Baca juga: 10 Klasifikasi Bunyi Bahasa
- Klasifikasi vokal berdasarkan bentuk bibir
Berdasarkan bentuk bibir, vokal terbagi menjadi dua, yakni:
- Vokal bulat seperti [a], [o]. dan [u].
- Vokal lonjong seperti [i] dan [e].
- Klasifikasi vokal berdasarkan tinggi rendahnya posisi lidah
Berdasarkan tinggi rendahnya posisi lidah, vokal terbagi menjadi tiga, yaitu:
- Lidah dalam posisi tinggi, seperti [i].
- Lidah dalam posisi tengah, seperti [e].
- Lidah dalam posisi bawah, seperti [a]
- Klasifikasi vokal berdasarkan maju mundurnya lidah
Berdasarkan maju mundurnya lidah, vokal terbagi menjadi tiga, yakni:
- Lidah mundur ke belakang, seperti [o].
- Lidah maju ke depan, seperti [i] dan [a].
- Lidah berada di tengah, seperti [e].
- Klasifikasi vokal berdasarkan bentuk mulut
Bunyi vokal dibedakan menjadi dua, yaitu vokal bundar dan vokal normal.
- Vokal bundar adalah klasifikasi vokal yang ketika diujarkan, mulut akan membulat, seperti bunyi [u] dan [o].
- Vokal normal ialah vokal yang diujarkan tidak membuat mulut membulat, seperti bunyi [a], [e], dan [i].
Diftong
Apa itu diftong dan sebutkan jenis-jenisnya!
Baca juga: Contoh Huruf Konsonan dan Gabungannya
Diftong adalah gabungan vokal yang menghasilkan satu suara. Diftong terbagi menjadi menjadi tiga, yakni diftong naik, memusat, dan turun.
- Diftong naik
Ketika vokal kedua diucapkan dengan posisi lidah lebih tinggi dari vokal pertama.
- Diftong turun
Ketika vokal kedua diucapkan dengan posisi lidah lebih rendah dari vokal pertama.
- Diftong memusat
Ketika vokal kedua diacu oleh vokal yang lebih tinggi dan lebih rendah.
Dalam bahasa Indonesia, diftong dibedakan menjadi tiga macam, yakni:
- Diftong /ay/ contohnya gulai, selai, pantai, dan lain-lain
- Diftong /oy/ misal, amboy
- Diftong /aw/ seperti pulau, harimau, dan silau.
Konsonan
Berdasarkan titik artikulasinya, konsonan dibagi menjadi 14 macam, yaitu:
- Konsonan bilabial
Adalah jenis konsonan yang dihasilkan dari penutupan kedua bibir atas dan bawah. Contohnya konsonan [p], [b], dan [m].
Baca juga: Pengertian Huruf Vokal dan Diftong beserta Penggunaannya
- Konsonan labio-dental
Bunyi konsonan yang dihasilkan dari penyatuan bibir bawah dan gigi atas. Misal konsonan [f], [v], dan [w].
- Konsonan apiko-dental
Apa yang dimaksud konsonan apiko-dental? Konsonan apiko-dental adalah bunyi yang dihasilkan dari ujung lidah yang menempel dengan gigi atas.
Contoh konsonan [d], [t], [n], dan [l].
- Konsonan apiko-alveolar
Merupakan jenis konsonan yang dihasilkan dari ujung lidah yang menempel pada bagian gusi belakang gigi. Misal konsonan [d], [t], [n], [r], dan [l].
- Konsonan lamino-alveolar
Adalah bunyi konsonan hasil dari daun lidah yang menempel pada gusi atas. Contohnya konsonan [z].
- Konsonan lamino-palatal
Merupakan bunyi konsonan yang dihasilkan dari daun lidah yang menempel pada langit-langit keras. Contohnya konsonan [c], [j], dan [s].
- Konsonan dorso-velar
Apa itu konsonan dorso-velar? Bunyi konsonan ini dihasilkan dari pangkal lidah yang menempel pada langit-langit lunak. Misal konsonan [g], [k], dan [x].
Baca juga: 3 Macam Metode Pembelajaran Bahasa
- Konsonan dorso-vular
Merupakan bunyi konsonan yang dihasilkan dari pangkal lidah yang menempel pada anaktekak.
- Konsonan radiko-faringal (pharyngeal)
Adalah bunyi konsonan yang dihasilkan di pharynx, antara uvula dan larynx. Misal konsonan [h].
- Konsonan nasal
Merupakan jenis konsonan yang dihasilkan ketika rongga mulut tertutup, dan arus udara keluar melalui rongga hidung. Misal konsonan [m], [n], dan [ng].
Referensi:
Yuliati, Ria, Frida Unsiah. 2018. Fonologi. Malang: Universitas Brawijaya Press.
Yuliati, Ria, Frida Unsiah. 2018. Pengantar Ilmu Linguistik. Malang: Universitas Brawijaya Press.
Yusri, Mantasiah. 2020. Linguistik Makro. Sleman: Deepublish.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.