Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Gas Mulia Bersifat Stabil?

Baca di App
Lihat Foto
wikimedia.org
Gas mulia
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com – Gas mulia adalah salah satu kelompok unsur dalam tabel periodik yang hanya berisikan gas. Gas mulia dikenal sebagai unsur yang sangat stabil? Mengapa gas mulia bersifat stabil dan sulit bereaksi?

Jawabannya ada pada konfigurasi elektron kulit terluarnya. Dilansir dri Chemistry Talk, semua gas mulia memiliki kulit terluar (kulit valensi) penuh dengan jumlah maksimum elektron valensi.

Hal tersebut karena konfigurasi elektron gas mulia mengikuti aturan duplet dan aturan oktet. Di mana kulit terluarnya terisi penuh oleh elektron, sehingga tidak ada orbital yang kosong.

Baca juga: Aturan Oktet dalam Kimia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sedangkan dilansir dari BBC, untuk dapat bereaksi suatu atom harus kehilangan, memperoleh, ataupun berbagai elektron pada kulit terluar mereka.

Namun, semua gas mulia memiliki kulit valensi yang terisi penuh. Sehingga, tidak memiliki kencenderungan melepaskan, mengikat, atau berbagi elektron valensinya dengan atom lain.

Bisa dikatakan bahwa elektron gas mulia nyaman pada kondisinya.

Untuk dapat membuat elektron pada kulit valensi gas mulia bergerak dan bereaksi, diperlukan kondisi tidap biasa. Misalnya, tekanan tinggi atau perubahan suhu yang ekstrem.

Baca juga: Gas Mulia: Unsur dan Sifat-sifatnya

Hal tersebut membuat gas mulia bersifat stabil karena tidak reaktif atau sulit bereaksi dengan sesama gas mulia ataupun atom unsur-unsur lainnya.

Sehingga, para ilmuan kimia kerap menyebut gas mulia sebagai gas penyendiri.

Tidak semua gas mulia tidak dapat bereaksi

Namun, tidak semua gas mulia tidak dapat bereaksi. Dilansir dari Chemistry LibreTexts, salah satu unsur gas mulia yaitu xenon (Xe) dapat bereaksi dengan fluoride dan juga oksida.

Di mana xenon bereaksi dan membentuk senyawa gas mulia berupa xenon difluorida (XeF2), xenon tetrafluorida (XeF4), xenon heksafluorida (XeF6), xenon tetraoksida (XeO4).

Selain xenon, radon (Rn) juga dapat bereaksi dengan fluor membentuk senyawa radon difluorida (RnF2).

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi