Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teori Sel Rudolf Virchow

Baca di App
Lihat Foto
wikipedia.org
Rudolf Carl Virchow
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com – Salah satu yang mengembangkan teori sel adalah seorang ilmuan asal Jerman bernama Rudolf Carl Virchow. Teori sel Rudolf Virchow dikemukakan tahun 1855.

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, teori sel terlahir ketika Virchow masih muda dan berada di Wurzburg.

Di Wurzburg, Virchow sedang meneliti tentang patologis dan membangun rumah sakit.

Pada saat itu, patologis seluler belum ditemukan dan jika ada organisme yang sakit maka seluruh organisme tersebut dianggap sakit.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Teori Sel: Sel adalah Unit Dasar Kehidupan

Dilansir dari National Library of Medicine, Virchow mengamati bahwa bukannya seluruh organisme yang sakit, melainkan hanya sel atau kelompok sel tertentu yang sakit.

Di mana sel yang awalnya normal mengalami perubahan, sehingga membuat suatu organisme sakit.

Dari penelitian tersebut, Virchow kemudian menerbitkan seri keenam buku patologinya yang berjudul Handbuch der speziellen Pathologie und Therapie.

Dilansir dari The Embryo Project at Arizona State University, Virchow berpendapat bahwa kehidupan adalah jumlah dari proses aktivitas seluler.

Virchow kemudian menerbitkan pepatah “omnis cellula e cellula” yang berarti semua sel hanya muncul dari sel yang sudah ada sebelumnya.

Baca juga: Teori Sel Robert Brown

Teori sel Rudolf Virchow menggagas bahwa suatu sel berasal dari sel yang sudah ada sebelumnya.

Di mana sel tersebut melalui proses pembelahan (mitosis atau meiosis) dan juga proses perkembangan sehingga menghasilkan sel-sel hidup yang baru.

Sehingga, teori sel Rudolf Virchow dapat disimpulkan menyatakan bahwa sel tidak dapat muncul tanpa sel yang sudah ada sebelumnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi