Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

The Law of Diminishing Return: Pengertian dan Contohnya

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Vanya Karunia Mulia Putri
The law of diminishing return akan berlaku setelah skala produksinya mencapai titik puncak. Apa itu the law of diminishing return dan contohnya?
|
Editor: Vanya Karunia Mulia Putri

KOMPAS.com - The law of diminishing return adalah teori ekonomi yang membahas penurunan investasi atau keuntungan yang didapat. 

Teori atau konsep ekonomi ini sangat erat kaitannya dengan proses produksi yang melibatkan output dan input.

Apa itu konsep the law of diminishing return? 

Pengertian the law of diminishing return

Dilansir dari situs Tech Target, the law of diminishing return adalah prinsip ekonomi yang menyatakan penurunan tingkat investasi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pada satu titik, investasi atau keuntungan akan meningkat tajam. Namun, setelah titik tertentu, keuntungannya akan stagnan atau berkurang.

Baca juga: Apa itu The Law of Diminishing Marginal Return?

Menurut Sawidji Widoatmodjo dalam buku New Business Model (2005), the law of diminishing return akan berlaku setelah skala produksinya mencapai titik puncak.

Dalam dunia bisnis, konsep ekonomi ini terjadi pada titik tertentu, di mana perusahaan tidak bisa lagi meningkatkan penghasilannya, dan hanya terus menambah faktor produksi.

Kesimpulannya, pengertian the law of diminishing return adalah konsep ekonomi yang membahas penurunan penghasilan pada titik tertentu.

Contoh the law of diminishing return

Dikutip dari Britannica, the law of diminishing return menyatakan bahwa jika perusahaan hanya menambah satu faktor produksi dan mempertahankan yang lainnya tetap sama, hal ini akan menyebabkan penurunan keuntungan.

Kata lainnya, penambahan input, seperti tenaga kerja atau lainnya, akan menghambat proses produksi.

Berikut contoh the law of diminishing return:

Baca juga: 7 Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Ahli

Seorang petani memiliki lahan yang terbatas.

Jika hanya ada sedikit pekerja untuk mengolah lahan, petani itu tidak akan mampu menghasilkan panen yang maksimal.

Sebaliknya, apabila ia menambah lebih banyak pekerja, kemungkinan hasil produksinya akan bertambah hingga titik tertentu.

Apabila ia melampaui batas ini, hasil produksi akan menurun, karena terlalu banyak pekerja dengan sedikit lahan.

Umumnya perusahaan akan menambah pekerja untuk meningkatkan output atau hasil produksinya.

Baca juga: 4 Jenis Balas Jasa untuk Pemilik Faktor Produksi

Di titik tertentu, output optimal tiap pekerja akan tercapai. Namun, di luar titik itu, tiap tambahan pekerja justru menurunkan hasilnya.

Sebab, hanya tenaga kerja saja yang ditambah, sedangkan faktor produksi lainnya tidak, sehingga hasilnya menjadi tidak optimal.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi