KOMPAS.com - Bahasa Indonesia memiliki beragam gaya bahasa atau majas yang digunakan untuk menyampaikan makna atau perasaan dalam situasi tertentu, salah satunya adalah majas sarkasme.
Majas sarkasme dapat kita temui dalam sebuah dialog drama, karya sastra, atau bahkan dalam percakapan sehari-hari.
Untuk dapat mengenal majas sarkasme, maka berikut pengertian majas sarkasme beserta ciri-ciri dan contohnya.
Baca juga: 10 Macam Majas dan Pengertiannya
Pengertian majas sarkasme
Mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sarkasme adalah penggunaan kata-kata pedas yang ditujukan untuk menyakiti hati orang lain, yang berupa cemoohan dan ejekan kasar.
Majas sarkasme adalah gaya bahasa yang mengandung sindiran atau olok-olok yang pedas atau kasar dengan pembawaan yang getir dan menyakiti.
Majas ini termasuk bagian dari majas sindiran, di mana bahasa yang digunakan pada majas sarkasme bermakna olok-olok, ejekan, sindiran, kepahitan dan celaan getir.
Majas sarkasme sendiri ditujukan untuk menyindir atau menyinggung seseorang secara terang-terangan, dan umumnya dapat menyakiti perasaan orang yang mendengarnya.
Baca juga: Pengertian Majas Sarkasme, Ciri, Bentuk dan Contohnya
Ciri-ciri majas sarkasme
Majas sarkasme biasa diungkapkan sebagai bentuk emosional atau ketika seseorang sedang marah.
Majas sarkasme terkadang sulit dibedakan dengan majas ironi atau sinisme, namun bahasa yang digunakan pada majas sarkasme lebih kasar dibanding dengan ironi dan sinisme.
Dilansir dari buku Pengajaran Gaya Bahasa (2009) karya Henry Guntur Tarigan, majas sarkasme memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Mengandung olok-olok dan sindiran pedas.
- Selalu menggunakan kata kasar dan mengandung celaan getir.
- Tidak enak didengar dan dapat menyakiti hati
- Penyampaiannya dilakukan dengan terang-terangan
Baca juga: Contoh Majas Ironi
Contoh majas sarkasme
Majas sarkasme digunakan untuk menggambarkan perilaku tokoh antagonis, yaitu tokoh yang memiliki perilaku buruk dalam cerita. Majas ini biasanya diucapkan untuk meluapkan kemarahan seseorang.
Agar dapat lebih memahami tentang majas sarkasme, berikut contoh kata yang mengandung majas sarkasme antara lain:
- Soal semudah ini saja tidak bisa dikerjakan. Bodoh kau!
- Aku tak peduli lagi denganmu, lakukan saja semaumu!
- Jika kau mau jatuh, jatuh saja sendirian jangan bawa-bawa orang lain!
- Dasar bodoh! Kau selalu saja membuat kekacauan
- Banyak bicara sekali kau, aku muak mendengarnya
- Ah, kau seperti kutu yang sulit disingkirkan
- Tutup mulutmu bodoh
- Gunakan otakmu untuk berpikir, dasar otak udang!
- Persetan dengan pangkat, aku tidak peduli siapa dia
- Jangan banyak bertingkah kau gembel
- Kau itu tidak berguna dan hanya jadi sampah masyarakat
- Dasar tidak tahu diri, sudah ditolong bukannya berterima kasih
- Ah, baru melihat mukanya saja aku sudah mual
- Banyak omong sekali si tua bangka ini
- Orang dungu sepertimu tidak mungkin bisa masuk perusahaan itu
- Kau itu sudah miskin, malas pula. Dasar tidak berguna!
- Jangan banyak omong, mulutmu penuh omong kosong
- Buruk sekali suaramu, sampai sakit telingaku mendengarnya
- Dasar bedebah, aku harap kau membusuk di penjara
- Wah, selain miskin finansial, ternyata kau juga miskin akhlak
- Lihatlah gayanya, seperti orang udik
- Dasar kepala batu, sudah kubilang jangan ikut campur urusanku!
- Badannya sangat bau sampai aku tidak tahan berada di dekatnya
- Kau taruh di mana otak bodohmu itu?!
- Sudah bau tanah, bukannya bertaubat malah banyak tingkah
- Apa kau tidak punya telinga? Aku memanggilmu dari tadi tahu!
- Orang dungu sepertimu tidak pantas masuk universitas bergengsi
- Keledai saja tidak akan jatuh di lubang yang sama, tapi kau malah lebih buruk dari keledai
- Wah, pantas saja kau gagal, kau kan tidak punya otak
- Apa yang kau masak itu? Tampilannya saja sudah seperti sampah
- Dasar ceroboh! Kenapa kau memecahkannya?!
- Enyahlah! Aku tidak sudi melihat wajahmu
- Apa kerjaanmu hanya bikin masalah? Dasar ceroboh!
- Dasar rakus, kalau kau makan terus lihatlah tubuhmu yang seperti gajah bengkak itu
- Kau tidak ingat siapa yang membantumu saat kau kesulitan? Dasar kacang lupa kulitnya!
- Baru mendengar namanya saja aku sudah muak, apalagi melihat wajahnya
- Kali ini kekacauan apa lagi yang kau buat? Dasar bodoh!
- Ah, aku tidak tahan berteman dengannya yang kampungan itu
- Lihatlah wajahnya yang buruk rupa itu
- Kurang ajar sekali kau, dasar gila!
- Dengan tampangmu itu, kau lebih cocok jika menjadi maling
- Tidak ada yang bisa kau banggakan, kau itu tidak berguna!
- Apa kau tidak punya mulut? Jawab pertanyaanku, bodoh!
- Apapun yang akan kau lakukan, aku tidak peduli lagi denganmu
- Penampilanmu memang cocok menjadi pengemis
- Sepertinya semua omonganmu hanya omong kosong belaka
- Apakah otakmu itu tidak ada isinya?
- Ah, sia-sia sekali aku berbicara dengan orang dungu sepertimu
- Aku tidak sudi bertemu lagi denganmu
- Enyahlah dari hadapanku!
(Sumber: Kompas.com/Serafica Gischa)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.