KOMPAS.com - Karya tulis adalah uraian atau laporan tentang kegiatan, temuan atau informasi yang berasal dari data primer dan/atau data sekunder, yang disajikan untuk tujuan tertentu.
Berdasarkan dari jenisnya, secara umum karya tulis dapat dibedakan menjadi dua, yaitu karya tulis ilmiah dan karya tulis nonilmiah, di mana kedua jenis karya tulis tersebut tentu memiliki ciri dan kaidah yang berbeda.
Berikut penjelasan mengenai karya tulis ilmiah beserta kaidah kebahasaan dan ragam bahasa yang digunakannya:
Baca juga: Perbedaan Karya Ilmiah dan Non-Ilmiah
Apa itu karya ilmiah?
Karya ilmiah adalah suatu tulisan yang memuat kajian suatu masalah tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah keilmuan yang mencakup penggunaan metode ilmiah dan pemenuhan prinsip-prinsip keilmiahan.
Tujuan penulisan karya ilmiah adalah untuk mempublikasikan suatu informasi kepada masyarakat atau kelompok tertentu.
Karya tulis ilmiah berupaya mengungkapkan secara jelas dan tepat mengenai masalah yang dikaji, sehingga karya tulis ilmiah harus disusun secara logis dan terperinci berupa uraian teoritis maupun uraian empiris.
Penulisan karya ilmiah dimanfaatkan dalam mengembangkan penelitian seseorang, dengan menghadirkan pengetahuan-pengetahuan baru dan akan bermanfaat dalam pengembangan sains dan teknologi.
Secara umum, jenis-jenis karya ilmiah cukup beragam meliputi artikel, laporan penelitian, makalah ilmiah, skripsi, tesis, dan disertasi.
Baca juga: 3 Jenis Karya Ilmiah dan Penjelasannya
Unsur kebahasaan karya ilmiah
Sebuah penulisan karya ilmiah harus dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya berdasarkan kaidah-kaidah keilmuan yang berlaku.
Maka dari itu dalam penyusunannya pun perlu memerhatikan unsur-unsur kebahasaan yang berlaku. Lantas, apa saja unsur-unsur kebahasaan dalam karya ilmiah?
Adapun kaidah kebahasaan dalam penulisan karya ilmiah antara lain:
- Karya ilmiah memerlukan kelugasan dalam pembahasannya.
- Hindari penggunaan kata dan kalimat yang bermakna ganda.
- Mensyaratkan ragam yang memberikan keajegan dan kepastian makna.
- Ragam bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah haruslah lugas atau bermakna denotatif.
- Makna yang terkandung dalam kata-katanya harus diungkapkan secara eksplisit agar mencegah adanya makna ganda.
- Menggunakan kata baku untuk menunjukan bahwa tulisan tersebut bersifat formal.
- Terdapat banyak istilah berkaitan dengan isi karya ilmiah tersebut.
- Karya ilmiah banyak menggunakan kata kerja mental, seperti diduga, dianalisis, atau dipahami.
Baca juga: Struktur Penulisan Karya Ilmiah
Ragam bahasa karya ilmiah
Bahasa Indonesia dalam tulisan ilmiah mempunyai fungsi yang sangat penting, karena bahasa merupakan media pengungkap gagasan penulis.
Ragam bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah yaitu ragam tulis ilmiah, yang merupakan perpaduan ragam bahasa tulis dan ragam bahasa ilmiah.
Ragam bahasa yang digunakan di dalam karya ilmiah, yaitu:
- Cendekia
Bahasa yang cendekia artinya mampu membentuk pernyataan yang tepat dan seksama, sehingga gagasan yang disampaikan oleh penulis dapat diterima secara tepat oleh pembaca.
Baca juga: Urutan Penulisan Abstrak dalam Karya Ilmiah
- Lugas
Paparan bahasa yang lugas akan meminimalisir adanya kesalahpahaman dan kesalahtafsiran isi kalimat. Maka, dalam karya ilmiah penulisan yang bernada sastra perlu dihindari.
- Jelas
Gagasan akan mudah dipahami apabila dituangkan dalam bahasa yang jelas dan hubungan antara gagasan yang satu dengan yang lain juga jelas.
- Formal
Karya ilmiah termasuk karya tulis yang bersifat teknis, maka bahasa yang digunakan dalam komunikasi ilmiah pun bersifat formal. Tingkat keformalan bahasa dalam karya ilmiah dapat dilihat pada lapis kosakata, bentukan kata, dan kalimat.
- Obyektif
Sifat obyektif tidak cukup dengan hanya menempatkan gagasan sebagai pangkal tolak, namun juga perlu diwujudkan dalam penggunaan kata.
Baca juga: Perbedaan antara Topik dan Judul dalam Karya Ilmiah
- Konsisten
Unsur bahasa, tanda baca, dan istilah, apabila sekali digunakan sesuai dengan kaidah maka untuk selanjutnya digunakan secara konsisten.
- Bertolak dari gagasan
Bahasa ilmiah digunakan dengan orientasi gagasan, maka pilihan kalimat yang lebih cocok adalah kalimat pasif, sehingga kalimat aktif dengan penulis sebagai pelaku perlu dihindari.
- Ringkas dan padat
Ciri padat merujuk pada kandungan gagasan yang diungkapkan dengan unsur-unsur bahasa. Oleh karena itu, jika gagasan yang terungkap sudah memadai dengan unsur bahasa yang terbatas dan tanpa pemborosan, maka ciri kepadatan sudah terpenuhi.
Baca juga: Contoh-contoh Karya Ilmiah
Referensi:
- Abd. Rahman Rahim. 2020. Cara Praktis Penulisan Karya Ilmiah. Yogyakarta: Zahir Publishing.
- Azril Azahari. 2019. Teknik Penulisan Ilmiah (Edisi 3). Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
- Zulmiyetri, Nurhastuti, dan Safaruddin. 2019. Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Prenadamedia Group.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.