Oleh: Rina Kastori, Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Internalisasi nilai adalah proses penanaman nilai dalam diri seseorang yang dapat memengaruhi perilakunya.
Apa itu internalisasi nilai?
Pengertian internalisasi nilai
Menurut Muhammad Alim, nternalisasi nilai adalah proses yang menjadikan nilai sebagai bagian dari diri seseorang.
Internalisasi nilai adalah proses pemasukan nilai ke dalam hati, sehingga roh dan jiwa bergerak berdasarkan ajaran yang ada.
Pengertian internalisasi nilai menurut Chabib Thoha adalah teknik pendidikan nilai yang sasarannya sampai pada kesatuan pemilikan nilai dalam pribadi seseorang.
Baca juga: Tolok Ukur Nilai Sosial dan Contohnya
Proses internalisasi nilai
Berikut tiga proses internalisasi nilai:
- Tahap transformasi
Adalah komunikasi verbal yang menyangkut nilai. Selain nilai yang baik, nilai buruk pun turut dipaparkan.
- Tahap transaksi
Merupakan tahapan nilai yang dilakukan secara dua arah atau bersifat timbal balik.
- Tahap transinternalisasi
Proses ini jauh lebih dalam daripada sekadar transaksi. Dalam tahap ini, yang terlihat bukan hanya fisiknya, melainkan kepribadian atau mentalnya.
Adapun proses transinternalisasi ini mencakup:
-
- Menyimak
Adalah kondisi di mana seseorang siap menerima stimulus, berupa nilai-nilai baru.
-
- Menanggapi
Terjadi ketika seseorang memberi respons terhadap nilai yang diterimanya.
Baca juga: 2 Macam Nilai Sosial Berdasarkan Intensitasnya
-
- Memberi nilai
Dilakukan dengan merespons nilai yang muncul berdasarkan nilai-nilai yang diyakini kebenarannya.
-
- Mengorganisasikan nilai
Proses ini dilakukan dengan mengatur sistem nilai yang diyakini kebenarannya. Sehingga individu mempunyai nilai berbeda dengan yang lain.
-
- Karakteristik nilai
Dilaksanakan dengan membiasakan nilai-nilai yang sudah diyakini benar. Pada akhirnya, nilai tersebut akan menjadi watak atau kepribadiannya.
Tujuan internalisasi nilai
Menurut Ahmad Tafsir, berikut tujuan internalisasi nilai:
- Mengetahui (knowing)
Nilai-nilai yang akan ditanamkan, disampaikan kepada pihak penerima. Tujuannya agar mereka mengetahui terlebih dahulu konsep nilainya.
- Mampu melaksanakan atau mengerjakan yang dietahui (doing)
Tidak hanya diberi informasi, pihak penerima dilatih untuk mempraktikkan nilai-nilai tersebut.
- Menjadi seperti yang diketahui (being)
Pada dasarnya, konsep nilai tidak sekadar menjadi milik individu, melainkan menyatu dengan kepribadiannya.
Baca juga: 8 Ciri Nilai Sosial
Faktor yang memengaruhi internalisasi nilai
Berikut faktor yang memengaruhi internalisasi nilai:
- Faktor internal
Faktor ini datang dari diri seseorang. Misal, gangguan fisik dan psikologis.
- Faktor eksternal
Faktor ini sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sekitar. Beberapa contoh faktor eksternal yang memengaruhi internalisasi nilai, yaitu:
-
- Lingkungan keluarga
Keluarga dan orangtua sangat berperan penting dalam proses internalisasi nilai pada anak-anak.
-
- Lingkungan sekolah
Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang berfungsi membimbing, mengajar, dan melatih siswa.
Faktor eksternal ini sangat berperan penting dalam pengembangan, pemahaman, pembiasaan, dan pengamalan nilai-nilai kehidupan.
Baca juga: Ciri-Ciri dan Sumber Nilai Sosial
-
- Lingkungan masyarakat
Selain keluarga dan sekolah, faktor yang memengaruhi internalisasi nilai lainnya adalah masyarakat.
Pergaulan dan pertemanan sangat berpengaruh pada penanaman nilai seseorang. Oleh sebab itu, individu harus selektif dalam memilih teman.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.