Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Dimaksud dengan Patofisiologi Anemia Gizi?

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com/Retia Kartika Dewi
Dalam istilah kesehatan, terdapat istilah patofisiologi anemia gizi.
|
Editor: Retia Kartika Dewi

KOMPAS.com - Dalam istilah kesehatan, terdapat istilah patofisiologi anemia gizi.

Berikut penjelasan mengenai istilah patofisiologi anemia gizi:

Baca juga: Fungsi Zat Besi bagi Tubuh Manusia

Pengertian patofisiologi anemia gizi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata patofisiologi adalah ilmu tentang gangguan fungsi organ yang meliputi asal penyakit, sebab, dan akibatnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi, patofisiologi anemia gizi adalah ilmu yang mempelajari tentang gangguan anemia gizi.

Sementara, berdasarkan buku Obstetri Dan Ginekologi Untuk Kebidanan (2023) oleh Arika Indah Setyarini, patofisiologi anemia defisiensi besi (ADB) disebabkan karena gangguan homeostatis zat besi dalam tubuh.

Baca juga: 7 Manfaat Mandi bagi Kesehatan

Homeostatis zat besi dalam tubuh diatur oleh penyerapan besi yang dipengaruhi asupan besi dan hilangnya zat besi/iron loss.

Kurangnya asupan zat besi, penurunan penyerapan, dan peningkatan hilangnya zat besi dapat menyebabkan ketidakseimbangan zat besi dalam tubuh sehingga menimbulkan anemia karena defisiensi besi.

Zat besi yang diserap di bagian proksimal usus halus dan dapat dialirkan dalam darah bersama hemoglobin, masuk ke dalam sel darah merah, atau disimpan dalam bentuk feritin dan transferin.

Baca juga: Penyebab Utama Anemia Gizi pada Remaja, Apa Itu?

Penyebab anemia pada remaja

Dilansir dari situs resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), anemia adalah kondisi sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin di dalamnya lebih  rendah dari biasanya. 

Pada usia remaja, yang merupakan transisi dari masa anak ke masa dewasa, ditandai sejumlah perubahan yaitu berupa biologis, kognitif, dan emosional.

Asupan zat gizi yang optimal dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan aspek-aspek tersebut.

Selama masa remaja, yaitu usia 10-19 tahun, dikatakan WHO bahwa anemia merupakan masalah gizi terbesar.

Baca juga: Cara Menjaga Kesehatan Retina Mata

Anemia pada remaja dan dewasa muda dapat berdampak  negatif pada kinerja dan pertumbuhan kognitif mereka.

Selanjutnya, melalui dampaknya pada kinerja kognitif, anemia dapat mempengaruhi produktivitas ekonomi saat ini dan masa depan.

Di usia remaja biasanya lebih cenderung untuk mengkonsumsi makan cepat saji sehingga dapat memicu untuk timbulnya gejala anemia.

Sebaiknya tidak terlalu sering untuk mengkonsumsi makan cepat saji dan minuman seperti kopi.

Itulah penjelasan mengenai patofisiologi anemia gizi dan penyebab anemia pada remaja.

Baca juga: 6 Manfaat Berolahraga bagi Kesehatan Tubuh

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi