KOMPAS.com - Setiap benda pastilah memiliki permukaan yang berbeda-beda ketika di raba. Ada benda yang permukaannya halus, ada pula benda yang permukaannya kasar.
Semua material mempunyai karakteristiknya tertentu. Permukaan suatu benda yang dapat diketahui dengan cara dilihat dan diraba disebut tekstur.
Apa itu tekstur?
Tekstur adalah nilai raba pada suatu permukaan, baik itu nyata maupun semu. Suatu permukaan mungkin kasar, halus, keras atau lunak, kasar atau licin, hal tersebut yang dinamakan tekstur.
Tekstur dapat diartikan sebagai permukaan setiap benda yang dapat diketahui coraknya dengan cara diraba.
Tekstur sendiri merupakan unsur rupa yang menunjukkan rasa permukaan bahan, yang sengaja dibuat dan dihadirkan dalm susunan untuk mencapai bentuk rupa.
Baca juga: 6 Unsur Seni Rupa yang Perlu Diketahui, Apa Saja?
Tekstur memiliki karakter nilai raba yang dapat dirasakan secara fisik dan secara imajiner, adapun dua macam tekstur di antaranya:
- Tekstur nyata, merupakan tekstur yang ketika diraba secara fisik akan menunjukkan suatu permukaan yang kasar.
- Tekstur semu, tekstur yang hanya nampak oleh mata karakternya kasar namun ketika diraba tidak dapat dirasakan sebagamana yang dilihat sehingga tekstur semacam ini hanya memberi kesan imajinatif pada perasaan.
Kesan tekstur dapat dicerna dengan indra penglihatan maupun indra peraba, tekstur diibaratkan sebagai raut yang apabila dihilangkan maka akan menghilangkan maksud dari seni rupa terebut.
Baca juga: Seni Rupa Tiga Dimensi: Pengertian, Bahan, dan Tekniknya
Teknik membuat tekstur
Dalam membuat tekstur terdapat beberapa teknik yang telah dikenal dan dapat diimplementasikan, berikut teknik dalam membuat tekstur di antaranya:
- Teknik frottage
Teknik frottage dilakukan dengan cara meletakkan kertas di atas permukaan benda yang memiliki tekstur, misalnya uang logam dan daun yang bertulang daun kuat. Selanjutnya kertas akan ditekan dan diarsir menggunakan pensil atau krayon.
- Teknik grattage
Membuat tekstur dengan menguaskan cat minyak warna gelap kemudian ditimpa warna terang atau sebaliknya lalu digores disebut teknik grattage.
Teknik grattage dilakukan dengan cara mengoleskan cat minyak warna gelap pada papan hingga kering, lalu ditambah cat warna terang diatasnya.
Kemudian gores papan yang sudah diberi warna menggunakan benda runcing seperti paku atau garpu.
Baca juga: 9 Contoh Karya Seni Rupa sebagai Kebutuhan akan Benda Pakai
- Teknik tempel
Teknik tempel adalah teknik membuat tekstur dengan cara menempelkan berbagai bahan yang ada pada seuah bidang datar.
Teknik tempel dilakukan dengan cara menempelkan kertas, biji-bijian, daun, ranting, kertas dan sebagainya dengan lem secara merata di atas permukaan benda
- Teknik ebru/swirling
Teknik ebru/swirling dilakukan dengan cara menuangkan cat minyak sejumlah 2 atau 3 warna ke dalam ember atau nampan lalu dicampur dengan minyak dan air kemudian diaduk pelan agar warna-warna tesebut membentuk tekstur semu.
Selanjutnya kertas putih dicelupkan pada larutan cat dalam ember tersebut lalu diangkat. Cat yang menempel pada kertas akan membentuk tekstur semu.
Baca juga: Unsur-unsur Seni Rupa Dua Dimensi atau Tiga Dimensi
Bahan membuat tekstur
Tekstur pada suatu benda dapat dihasilkan dengan berbagai cara dan juga bahan. Bahan yang dapat digunakan untuk menghasilkan tekstur adalah:
- Membuat tekstur nyata dari lempengan tanah liat dengan cara dipukul pukul atau ditekan menggunakan batu bertekstur, digores dengan sisir, parut dan lain sebagainya.
- Membuat tekstur dari bubuk batu bata atau bubuk kayu lalu ditaburkan di atas papan atau triplek yang telah diberi lem.
Manfaat tekstur
Dalam karya seni lukis pemanfaatan tekstur lebih bersifat teknis untuk mewujudkan nilai raba tersebut sesuai dengan karakter objek yang diharapkan.
Seniman memanfaatkan tekstur kasar untuk menampilkan karakter obyek dan pengolahan motif-motif tertentu dengan tujuan untuk mengabstraksikan nilai-nilai perbedaan yang terajut dalam olahan teknik secara estetik dan artistik.
Adapun manfaat tekstur dalam seni rupa antara lain:
- Tekstur dapat mempertegas dan memperkuat gambar atau lukisan yang dibuat.
- Tekstur menyatukan untur lukisan dan kriya atau kerajinan dalam sebuah karya.
- Tekstur membuat kita bereksperimen dengan berbagai bahan alami di sekitar kita dan mengubahnya menjadi karya seni.
- Membuat tekstur melatih indera peraba dan penglihatan kita secara lebih seksama.
Baca juga: Apa Nama Seni Rupa yang Menggunakan Cat Air Sebagai Media Utama?
Referensi:
- Citra Smara Dewi. 2012. Pengetahuan Dasar Seni Rupa. Jakarta: Fakultas Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta.
- Sofyan Salam, dkk. 2020. Pengetahuan Dasar Seni Rupa. Makassar: Penerbit UNM.