KOMPAS.com - Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang dalam memengaruhi, menggerakkan, mendorong, mengendalikan orang lain atau bawahannya untuk melakukan suatu pekerjaan atas kesadarannya dan berkontribusi dalam mencapai suatu tujuan.
Keberhasilan seorang pemimpin dalam memengaruhi perilaku bawahannya dapat dipengaruhi oleh berbagai aspek, salah satunya adalah gaya kepemimpinan.
Gaya kepemimpinan adalah salah satu cara yang dipergunakan oleh seorang pemimpin dalam memengaruhi, mengarahkan dan mengendalikan perilaku orang lain untuk mencapai suatu tujuan.
Fred E. Fiedler seorang ilmuwan psikolog sosial asal Austria mengembangkan teori kontingensi kepemimpinan, di mana berdasarkan premisnya kepemimpinan adalah fungsi dari kecocokan antara gaya pemimpin dengan situasi kepemimpinan.
Fiedler menyatakan bahwa ada dua gaya kepemimpinan yang cenderung ditampilkan seorang pemimpin, yaitu gaya yang berorientasi pada tugas dan gaya yang berorientasi pada hubungan manusia.
Baca juga: Kepemimpinan: Definisi dan Konsepnya
Adapun gaya kepemimpinan menurut Fiedler, sebagai berikut:
Task oriented leadership
Task oriented leadership adalah gaya kepemimpinan yang berorientasi pada tugas, di mana gaya kepemimpinan ini menitikberatkan pada struktur tugas, penyusunan rencana kerja, penetapan pola organisasi, metode dan prosedur pencapaian tujuan.
Gaya kepemimpinan berorientasi tugas mengacu pada pekerjaan dengan menyelesaikan tugas seefisien mungkin dan dengan jalan yang paling reliable.
Komponen utama dalam gaya kepemimpinan berorientasi tugas adalah mengorganisir dan merencanakan unit kerja, memonitori operasional kerja, serta mencari permasalahan yang muncul dalam pekerjaan.
Gaya kepemimpinan berorientasi tugas lebih fokus pada penyelesaian tugas dibanding menjalin hubungan baik antar pemimpin dengan anggotanya.
Perilaku pemimpin dengan gaya kepemimpinan berorientasi tugas menampilkan gaya kepemimpinan autokratik, yaitu semua kebijakan ditentukan oleh pemimpin.
Baca juga: Ciri-Ciri Kepemimpinan yang Baik dan Kurang Baik
Relationship oriented leadership
Relationship oriented leadership adalah gaya kepemimpinan yang berorientasi pada hubungan, di mana gaya kepemimpinan ini menitikberatkan pada penghargaan serta kehangatan berorganisasi antara pemimpin dengan anggotanya.
Suatu organisasi dengan gaya kepemimpinan jenis ini akan menciptakan situasi dan kondisi lingkungan kerja yang lebih kondusif dan harmonis.
Perilaku pemimpin dengan gaya kepemimpinan ini akan ditunjukan dengan adanya perhatian dari seorang pemimpin yang bersikap ramah terhadap semua anggotanya, serta menjalin hubungan yang baik dengan seluruh anggotanya.
Gaya kepemimpinan yang berorientasi pada hubungan melibatkan metode komunikasi dua arah untuk menunjukkan hubungan sosial dan emosional, sehingga terjalin hubungan yang harmonis antara pemimpin dan anggotanya.
Adapun manfaat dari gaya kepemimpinan yang berorientasi pada hubungan adalah adanya kepuasan karyawan, meningkatkan retensi, dan mempererat hubungan antar pimpinan dan bawahannya.
Baca juga: Nilai-Nilai Kepemimpinan, Sifat Dasar, dan Ciri-cirinya
Referensi:
- Eric Hermawan dan Ismail D.H. 2022. Mengenal Konsep dan Gaya Kepemimpinan Untuk Generasi Z di Era Revolusi Industry 4.0 dan Society 5.0. Purbalingga: Eureka Media Aksara.
- Hasnawati, Muchtar Sapiri, Muchlis Ruslan. 2021. Gaya Kepemimpinan dan Peningkatan Kinerja. Gowa: Pusaka Almaida.
- Wendy Sepmady Hutahaean. 2021. Filsafat dan Teori Kepemimpinan. Malang: Ahli Media Press.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.