Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Macam Berpikir: Autistik dan Realistik

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com/Arfianti Wijaya Wardhani
Ilustrasi 2 Macam Berpikir: Autistik dan Realistik
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com – Berpikir merupakan proses representasional atau simbolik. Berpikir menunjukkan berbagai kegiatan yang melibatkan penggunaan konsep dan lambang sebagai pengganti dari obyek dan peristiwa.

Berpikir adalah manipulasi atau organisasi unsur-unsur lingkungan dengan memakai lambang-lambang sehingga tak perlu langsung melakukan kegiatan yang tampak.

Apa tujuan manusia berpikir? Berpikir dilakukan untuk memahami realitas dalam rangka mengambil keputusan (decision making), memecahkan masalah (problem solving), dan menghasilkan hal atau sesuatu yang baru (creativity).

Apa saja macam-macam berpikir? Secara garis besar, terdapat dua macam berpikir yaitu berpikir autistik dan berpikir realistik.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut penjelasannya:

Berpikir autistik

Berpikir autistik dapat disebut sebagai melamun. Contoh berpikir autistik adalah mengkhayal, fantasi, dan wishful thinking.

Dengan berpikir autistik, orang melarikan diri dari kenyataan dan memandang kehidupan sebagai gambar-gambar fantastis.

Oleh karena itu, berpikir autistik adalah berpikir di mana orang melarikan diri dari kenyataan alias melamun.

Baca juga: Pengertian Berpikir Menurut Ahli

Berpikir realistik

Berpikir realistik dapat disebut juga sebagai nalar (reasoning). Berpikir realistik adalah berpikir dalam rangka menyesuaikan diri dengan dunia nyata.

Terdapat tiga macam berpikir realistik yaitu deduktif, induktif, dan evaluati. Dengan penjelasan sebagai berikut: 

Berpikir deduktif

Berpikir deduktif adalah mengambil kesimpulan dari dua pernyataan, dengan pernyataan yang pertama merupakan pernyataan umum. Dalam logika, hal ini disebut silogisme.

Contoh klasiknya sebagai berikut:

Semua manusia pasti akan mati.
Plato manusia.
Jadi, Plato pasti akan mati.

Berpikir deduktif dapat dirumuskan dengan “Jika A benar dan B benar, maka akan terjadi C.”

Contoh lainnya:

  • Jika seluruh mahasiswa belajar di perguruan tinggi, dan Syifa mahasiswa, maka pasti Syifa belajar di perguruan tinggi.
  • Jika semua makhluk hidup perlu makan, dan manusia adalah makhluk hidup, maka manusia perlu makan.

Dalam berpikir deduktif, kita mulai dari hal-hal yang umum sampai hal-hal yang khusus.

Baca juga: Pengertian Berpikir Kreatif: Tahapan dan Ilustrasinya

Berpikir induktif

Berpikir induktif merupakan kebalikan dari berpikir deduktif, yaitu berpikir mulai dari hal-hal yang khusus kemudian menarik kesimpulan umum. Di sini kita melakukan generalisasi.

Contohnya, ketika kita menemui satu mahasiswa Fikom yang pandai berbicara. Kemudian, kita juga berjumpa dengan tiga mahasiswa Fikom yang pandai berbicara. Kita pun menyimpulkan bahwa mahasiswa Fikom itu pandai berbicara.

Ketepatan dalam berpikir induktif bergantung pada memadai atau tidaknya kasus yang dijadikan dasar. 

Berpikir evaluatif

Berpikir evaluatif adalah berpikir kritis, menilai baik dan buruknya, serta tepat atau tidaknya suatu gagasan.

Dalam berpikir evaluatif, kita tidak melakukan penambahan ataupun mengurangi gagasan. Kita menilainya berdasarkan kriteria tertentu.

Baca juga: Berpikir komputasional: Pengertian dan Manfaat

 

Referensi:

  • Rakhmat, J. (2022). Psikologi Komunikasi Edisi Revisi. Simbiosa Rekatama Media.
  • Suparna, P. & Pramana, I. B. G. A. Y. (2023). Buku Ajar Psikologi Komunikasi. Nilacakra.
  • Basit, A. (2021). Dakwah Milenial. Wawasan Ilmu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi