Jaringan Aerenkim: Pengertian dan Fungsinya

KOMPAS.com – Beberapa jenis tumbuhan memiliki Jaringan penyimpan udara atau aerenkim pada tumbuhan banyak dijumpai jaringan parenkim tumbuhan hidrofit. Apa yang dimaksud dengan jaringan aerenkim? Berikut adalah penjelasannya!

Pengertian jaringan aerenkim

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, aerenkim adalah jaringan tumbuhan yang berisi ruang udara yang dihasilkan oleh pemisahan, robekan, atau pembubaran dinding sel korteks.

Sel korteks tersebut berasal dari jaringan parenkim. Sehingga, dapat dikatakan bahwa aerenkim adalah modifikasi dari jaringan parenkim.

Baca juga: Jenis-jenis Jaringan Parenkim pada Tumbuhan

Aerenkim terutama ditemukan di akar, batang, dan daun tumbuhan hidrofit atau tumbuhan yang hidup di air dan lahan basah.

Jaringan aerenkim biasanya ditemukan di bawah jaringan parenkim palisade.

Namun, aerenkim juga ditemukan pada tumbuhan halofit (tumbuhan yang hidup di pantai) dan beberapa jenis tumbuhan lahan kering.

Baca juga: Tumbuhan Hidrofit: Pengertian, Jenis, dan Ciri-cirinya

Fungsi jaringan aerenkim

Dilansir dari Biology LibreTexts, ruang udara dalam jaringan aerenkim memberikan daya apung. Sehingga, tumbuhan yang hidup di air dapat mengapung dan tidak tenggelam.

Contohnya adalah tumbuhan lotus yang memiliki akar, batang, dan daun dengan jaringan aerenkim. Sehingga, daunnya dapat mengapung di permukaan air dan lotus tidak tenggelam.

Fungsi aerenkim adalah meningkatkan aerasi pada tumbuhan yang hidup di lahan basah. Sehingga, tumbuhan tetap memiliki suplai oksigen meskipun terendam dalam air.

Baca juga: Contoh Tumbuhan Hidrofit dan Cara Adaptasinya

Fungsi jaringan aerenkim selanjutnya adalah mencegah masknya polutan dari tanah ke dalam akar tumbuhan.

Dilansir dari Bionity, oksigen yang ada dalam aerenkim dapat bocor dan keluar dari pori-pori akar dan masuk ke dalam tanah di sekitarnya.

Hal tersebut menciptakan zona kecil yang teroksigenasi di sekitar akar. Zona tersebut menyediakan lingkungan aerob bagi mikroorganisme untuk tumbuh dan mencegah masuknya komponen tanah yang berpotensi beracun.