Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Faktor Penyebab Bangsa Barat Melakukan Perjalanan ke Dunia Timur

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com/Retia Kartika Dewi
Penjelajahan samudra yang dipelopori oleh bangsa Portugis dan Spanyol menandai berkembangnya imperialisme kuno yang menjadi penyebab kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia.
|
Editor: Retia Kartika Dewi

KOMPAS.com - Penjelajahan samudra yang dipelopori oleh bangsa Portugis dan Spanyol menandai berkembangnya imperialisme kuno yang menjadi penyebab kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia.

Dilansir dari buku RPUL untuk SMP (2011) oleh Dini Indrastuty, imperialisme adalah kebijakan sebuah negara besar untuk memegang kendali atau pemerintahan atas daerah lain agar negara itu bisa berkembang.

Dikutip dari buku Korps Marsose Dan Perang Belanda Di Aceh (2021) oleh Prasetyo Ramadhan, faktor pendorong bangsa Barat melakukan perjalanan samudra, yakni:

  1. Perang Salib
  2. Jatuhnya konstantinopel dan runtuhnya kekaisaran Romawi
  3. Perkembangan ilmu teknologi dan sains
  4. Mencari rempah-rempah
  5. Semangat 3G (gold, glory, gospel)

Baca juga: Perlawanan Aceh Terhadap Bangsa Barat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut rinciannya:

Perang Salib

Perang salib merupakan perang agama yang terjadi di Asia Barat dan Eropa pada abad ke-11 sampai abad ke-17, yang disokong langsung oleh Gereja Katolik. 

Perang yang berlangsung selama lebih dari 200 tahun ini terbagi menjadi tujuh periode peperangan, dan melibatkan hampir seluruh masyarakat Eropa, Arab, dan Turki Seljuk.

Jika Orang-orang Kristen menyebut ini sebagai Perang Salib, maka orang Islam menyebutnya sebagai Perang Suci, dan perebutan kota Yerussalem menjadi salah satu penyebab dimulainya peperangan ini.

Baca juga: Awal Kolonialisme Bangsa Barat

Jatuhnya Konstantinopel dan runtuhnya kekaisaran Romawi 

Kekalahan dan keruntuhan Kekaisaran Romawi Timur memiliki pengaruh yang sangat besar bagi bangsa-bangsa di Eropa, ditambah juga dengan jatuhnya wilayah Konstantinopel ke tangan Turki Utsmani (Kekaisaran Ottoman). 

Peristiwa ini membuat akses perdagangan bangsa Eropa ke wilayah Asia menjadi terputus sehingga memperburuk kondisi ekonomi Eropa, padahal Konstantinopel adalah pintu utama perdagangan Asia dan Eropa. 

Akibatnya, bangsa Eropa kesulitan untuk mendapatkan ekspor rempah-rempah Asia yang pada saat itu menjadi komoditas penting dan paling dicari di pasaran.

Baca juga: Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia

Perkembangan ilmu teknologi dan sains

Kekalahan di Perang Salib ternyata membuat teknologi dan Sains di Eropa menjadi semakin berkembang, terutama pada zaman Renaisans atau abad Pencerahan di awal abad ke-15 Masehi.

Nicolas Copernicus dan Galileo Galilei juga muncul dengan teori yang menyebutkan bahwa bumi berbentuk bulat dan memiliki orbit yang selalu mengelilingi matahari.

Teori ini membuat pemikiran masyarakat Eropa menjadi terbuka, dan memunculkan keinginan untuk mencari tahu hal-hal baru mengenai alam semesta, salah satu caranya adalah dengan melakukan penjelajahan samudra.

Baca juga: Benua Eropa: Letak, Wilayah, dan Pembagian Kawasannya

Mencari kepulauan rempah-rempah

Demi memenuhi kebutuhan dan permintaan pasar, bangsa Eropa mulai mencari jalur lain dengan melakukan penjelajahan samudra ke belahan bumi lainnya.

Tanpa disangka, peristiwa penjelajahan samudra ini menjadi salah satu titik awal terjadinya kolonialisme di Indonesia selama beratus-ratus tahun lamanya.

Kepulauan Nusantara memang sudah terkenal sebagai penghasil rempah-rempah yang utama, bahkan pala, lada, dan cengkeh yang menjadi komoditas termahal juga tumbuh subur di beberapa wilayah di Nusantara.

Baca juga: 4 Pemisah Fisik Benua Asia dan Eropa

Semangat 3G (Gold, Glory, Gospel)

Penjelajahan samudra bangsa Eropa juga disertai dengan semangat 3G yang memiliki arti dan tujuannya masing-masing.

Selain itu, mereka juga ingin bertemu dengan Prester John yang diyakini sebagai rajanya Kristen di wilayah timur.

Semboyan 3G pertama kali dicetuskan oleh Paus Alexander VI dari Vatikan, yang lahir setelah adanya peristiwa Perjanjian Tordesilas antara Portugis dan Spanyol pada 1494. Makna dan Tujuan Semboyan 3G:

  • Gold

Keinginan untuk memperoleh kekayaan dari wilayah-wilayah yang disinggahi, yakni berupa emas, perak, bahan tambang, dan barang berharga lainnya.

Baca juga: Mengapa Kualitas Penduduk di Benua Eropa Tinggi?

  • Glory

Keinginan untuk berjaya dengan cara menguasai wilayah yang didatangi dan menjadikannya sebagai koloni.

Semboyan Glory dan kolonialisme ini berhasil dilakukan di beberapa wilayah, salah satunya adalah di Kepulauan Nusantara selama lebih dari 300 tahun. 

  • Gospel

Merupakan sebuah misi penyebaran agama Nasrani yang dilakukan oleh Misionaris Eropa di wilayah-wilayah yang mereka datangi.

Mereka menganggap bahwa penyebaran ajaran Injil ini merupakan panggilan hidup dan tugas yang mulia.

Itulah penjelasan mengenai 5 faktor pendorong bangsa Barat melakukan perjalanan ke timur atau samudra.

Baca juga: Unsur-Unsur Sejarah Eropa Klasik

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi