KOMPAS.com - Teori agenda setting adalah satu dari beberapa teori komunikasi yang sering digunakan untuk mengkaji media massa.
Apa itu teori agenda setting dan bagaimana contohnya?
Pengertian teori agenda setting
Menurut Anang Sujoko dan Suko Widodo dalam buku Komunikasi Politik (2024), teori agenda setting dipopulerkan oleh Maxwell McCombs dan Donald L. Shaw.
Pada 1972, mereka menulis artikel bertajuk "The Agenda Setting Function of Mass Media", dan diterbitkan dalam jurnal Public Opinion Quarterly.
Secara singkat, mereka mengkaji soal fenomena kampanye dalam pemilihan umum.
Baca juga: Teori Agenda Setting dalam Komunikasi Massa
Berkaitan dengan hal itu, Griffin menjelaskan bahwa McCombs dan Shaw sebenarnya meminjam istilah "agenda setting" dari Bernad Cohen.
Saat itu, Bernad menggunakan istilah agenda setting, untuk melaporkan fungsi khusus media massa dalam kontestasi politik.
Sehingga secara tidak langsung, teori dan istilah agenda setting berhubungan erat dengan dunia politik.
Dikutip dari jurnal Teori Agenda Setting (2023) oleh Erwan Efendi dkk, teori agenda setting adalah agenda media.
Tiap media massa pasti memiliki agendanya masing-masing, sesuai visi misi manajemen, perusahaan, organisasi, dan termasuk pemilik media.
Baca juga: Apa Itu Gatekeeper dalam Komunikasi Massa?
Teori agenda setting adalah teori yang memandang bahwa media memiliki pengaruh kuat terhadap masyarakat, terutama untuk menyebarkan isu tertentu.
Apabila media memberi penekanan pada suatu peristiwa, artinya, media itu berusaha memengaruhi khalayak untuk menganggap peristiwa itu sebagai hal penting.
Pengertian teori agenda setting adalah teori yang berusaha menerangkan bagaimana media bisa memengaruhi khalayak lewat pemberitaannya.
Contoh teori agenda setting
Dilansir dari buku Memahami Kajian Media dan Budaya Pendekatan Multidispliner (2024) karya Sigit Surahman, ada dua fokus utama dalam teori agenda setting, yaitu:
- Agenda media
Mengacu pada isu-isu yang diberitakan media massa.
Baca juga: Bagaimana Efek Komunikasi Massa?
- Agenda publik
Mengarah pada isu-isu yang dianggap penting oleh masyarakat atau audiens.
Hipotesis utama teori ini, yakni adanya korelasi antara perhatian media terhadap sebuah isu, dengan perhatian publik pada isu tersebut.
Teori ini memandang bahwa media massa bisa memilih untuk memberitakan atau mengabaikan sebuah isu.
Sebagai contoh, media A memberitakan secara gencar tentang konflik Israel-Palestina. Sedangkan media B tidak terlalu sering memberitakannya.
Contoh teori agenda setting lainnya, yaitu media A yang sering memberitakan peristiwa viral, sehingga masyarakat memandang bahwa peristiwa itu sangat penting untuk diketahui.
Baca juga: Contoh Teori Kultivasi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.