Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faktor yang Merangsang Pelepasan Empedu

Baca di App
Lihat Foto
med.libretexts.org
Empedu
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com - Faktor yang dapat merangsang pelepasan empedu dari kantong empedu ke dalam usus halus adalah hormon kolesitokinin (CCK). Untuk lebih memahaminya, simaklah penjelasan berikut ini!

Empedu adalah cairan berwarna hijau dan pahit yang diproduksi oleh hati dan disimpan di dalam kantong empedu. 

Dilansir dari Medicine LibreTexts, empedu berfungsi membantu proses pencernaan lemak di usus halus dan penyerapan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A D, E, dan K). 

Baca juga: Macam-Macam Vitamin yang Larut dalam Lemak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hormon kolesitokinin

Oleh karena itu, cairan empedu yang disimpan dalam kantong empedu harus disekesikan ke hati. 

Faktor yang merangsang pelepasan empedu dari kantong empedu ke dalam usus halus adalah hormon kolesitokinin (CCK). 

Menurut L. Marciani, dkk dalam Effects of Various Food Ingredients on Gall Bladder Emptying (2013), hormon kolesitokinin adalah hormon pencernaan yang disekresikan oleh usus proksimal sebagai respons terhadap produk pencernaan mikronutrien khususnya lemak. 

Artinya, lemak dalam makanan yang dikonsumsi merangsang pelepasan hormon kolesitokinin. 

Baca juga: Perbedaan Sistem Saraf dan Sistem Hormon

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, hormon kolesitokinin  merangsang saraf vagus dari sistem parasimpatis dan menyebabkan kontraksi dinding otot kantong empedu. 

Hal tersebut menyebabkan cairan empedu terdorong keluar dari kantong empedu. 

Pada saat yang sama, hormon kolesitokinin  menyebabkan sfingter Oddi berelaksasi. Sehingga, cairan empedu dari kantong empedu dapat mengalir ke dalam usus halus. 

Cairan empedu tersebut kemudian akan membantu pencernaan lemak dalam usus halus. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi