KOMPAS.com - Setiap manusia mampu mengungkapkan emosinya melalui sebuah kalimat. Kalimat tersebut dinamakan kalimat eksklamatif. Tahukah kamu apa itu kalimat eksklamatif?
Kalimat eksklamatif adalah jenis kalimat yang digunakan untuk mengekspresikan emosi dan perasaan pembicaranya.
Kalimat ini sering juga disebut sebagai kalimat seruan atau kalimat interjeksi.
Kalimat eksklamatif berfungsi untuk mengungkapkan perasaan penutur terhadap sesuatu yang dilihat dan dirasakannya.
Baca juga: Unsur-unsur Kalimat Efektif dan Penjelasannya
Misalnya, ketika kamu baru pertama kali melihat bunga yang indah, kamu mungkin akan mengatakan "Wah cantik sekali bunga ini". Kata "Wah!" itulah yang disebut sebagai sebuah seruan.
Kalimat eksklamatif biasanya diucapkan secara spontan dan tanpa disadari oleh si penutur.
Jenis seruan dari kalimat eksklamatif juga akan berbeda bergantung kepada suasana hati yang dimiliki oleh penutur.
Misalnya, seruan yang dilontarkan saat penutur merasa senang akan berbeda dengan seruan ketika penutur merasa sedih.
Baca juga: Pengertian Kalimat Deklaratif dan Contohnya
Ciri ciri kalimat eksklamatif
Adapun beberapa ciri-ciri kalimat eksklamatif yang membedakannya dengan jenis kalimat lainnya, yaitu sebagai berikut:
- Mengandung kata seruan.
- Mengandung perasaan yang dirasakan oleh penutur.
- Umumnya diakhiri oleh tanda seru (!) pada tulisan.
- Bersifat spontan.
- Terkadang tidak disadari oleh penutur.
- Sering diucapkan secara lisan.
Baca juga: Perbedaan Bahasa Lisan dan Bahasa Tulis
Contoh kalimat eksklamatif
Ada beberapa contoh kalimat eksklamatif yang sering diserukan dalam bahasa sehari-hari. Yuk, simak contohnya di bawah ini.
- "Hore saya lulus!" (Menyatakan kebahagiaan)
- "Aduh pisaunya tajam sekali." (Menyatakan rasa kesakitan)
- "Betapa besarnya rumah ini." (Menyatakan kekaguman)
- "Betapa luasnya taman ini." (Menyatakan kekaguman)
- "Aw aku terjatuh." (Menyatakan rasa kesakitan)
- "Wah bukunya banyak sekali!" (Menyatakan kekaguman)
- "Wow saya tidak menyangka akan menjadi pemenang." (Menyatakan rasa terkejut)
- "Awas di jalan itu banyak paku!" (Menyatakan peringatan)
- "Sial, aku lupa membawa ponselku." (Menyatakan kekesalan)
- "Hore, akhirnya tugasku selesai!" (Menyatakan kegembiraan)
Baca juga: Interjection dalam Kalimat Bahasa Inggris
Referensi:
- Aarts, B. (2001). English Syntax and Argumentation. New York: Palgrave.
- Santhi, M. S. (2019). Sintaksis, Belajar Tata Bahasa Indonesia. Bandung: Pakar Raya.